Senin 29 Jul 2019 12:48 WIB

TWA Gunung Tangkuban Parahu Batal Dibuka ke Publik

Pengelola TWA Tangkuban Parahu belum tuntas membersihkan sisa abu vulkanik.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Indira Rezkisari
Petugas membersihkan debu vulkanik di sekitar Kawah Ratu pascaerupsi Gunung Tangkuban Parahu, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Ahad (28/7/2019).
Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Petugas membersihkan debu vulkanik di sekitar Kawah Ratu pascaerupsi Gunung Tangkuban Parahu, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Ahad (28/7/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- Rencana pengelola Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tangkuban Parahu yang akan membuka kembali kawasan untuk umum, Senin (29/7) pagi pascaerupsi, Jumat (26/7), batal dilakukan. Sisa material abu vulkanik akibat erupsi Kawah Ratu yang menutupi puncak kawasan masih belum sepenuhnya bersih.

Pengelola TWA Gunung Tangkuban Perahu yang juga Direktur Utama Graha Rani Putra Persada (GRPP), Putra Kaban, mengatakan, keputusan pembukaan objek wisata baru bisa dikeluarkan sore hari. Sebab pihaknya belum menuntaskan pembersihan sisa abu vulkanik.

Baca Juga

"Kalau sudah bersih kita akan buka lagi. Kita tidak boleh egois (memforsir tenaga petugas)," ujarnya di TWA Gunung Tangkuban Parahu, Senin (29/7). Pembersihan abu vulkanik sudah berlangsung 90 persen.

Ia mengungkapkan, sebanyak 40 tangki air dikerahkan dari tiga unit Damkar Kabupaten Bandung Barat (KBB) untuk membantu membersihkan. Dia mengaku sempat kesulitan mendapatkan air, sehingga membeli air dari pihak swasta.

Putra Kaban menambahkan, para pedagang pun sudah mulai perlahan membersihkan kios-kios tempat berjualan mereka. Ia mengatakan jika dibuka Selasa (30/7) mendatang maka diharapkan wisatawan tidak mendekati bibir kawah.

"Mudah-mudahan bisa segera selesai, kita besok lihat bagaimana," katanya.

Salah seorang wisatawan asal Jakarta, Hendrik bersama keluarganya sengaja datang ke Tangkuban Parahu untuk berwisata. Dia sengaja datang karena membaca berita bahwa Senin ini objek wisata tersebut akan dibuka.

"Tadi, pas sampai dibilang sama petugas kepolisian, belum dibuka (objek wisata)," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement