Senin 29 Jul 2019 08:34 WIB

Satgas Tingkatkan Patroli Cegah Kebakaran di TN Tesso Nilo

Warga diimbau segera melapor jika menemukan tiitk api atau oknum pelaku pembakaran.

Api berkobar dari kebakaran lahan gambut di Desa Penarikan Kecamatan Langgam Kabupaten Pelalawan, Riau, Ahad (28/7/2019).
Foto: Antara/FB Anggoro
Api berkobar dari kebakaran lahan gambut di Desa Penarikan Kecamatan Langgam Kabupaten Pelalawan, Riau, Ahad (28/7/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Satuan tugas (Satgas) Prajurit TNI dari Komando Distrik Militer 0313/KPR terus meningkatkan intensitas kegiatan patroli di Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN). Hal ini dilakukan sebagai upaya mencegah munculnya titik-titik api kebakaran hutan dan lahan di kawasan konservasi tersebut.

"TNTN merupakan bagian wilayah binaan kita. Musim panas ini kita terus tingkatkan kegiatan patroli," kata Komandan Rayon Militer 04/Pangakalan Kuras, Kabupaten Pelalawan, Kapten Inf Kasmir di Pekanbaru, Ahad (28/7).

Baca Juga

Pelalawan merupakan salah satu wilayah yang mengalami kebakaran hebat dalam sepekan terakhir. Puluhan titik api bermunculan di wilayah yang berbatasan langsung dengan Kota Pekanbaru tersebut. Hingga kini, upaya pemadaman di sejumlah wilayah seperti Langgam terus dilakukan.

Sebagai langkah preventif agar kebakaran tidak terus meluas, yang bahkan berpotensi menyebar ke kawasan konservasi, maka pihaknya telah meminta prajurit untuk meningkatkan kegiatan patroli rutin.

photo
Api berkobar dari kebakaran lahan gambut di Desa Penarikan Kecamatan Langgam Kabupaten Pelalawan, Riau, Ahad (28/7/2019).

Patroli dilakukan secara sporadis baik menggunakan sepeda motor hingga berjalan kaki menyusuri setiap sudut TNTN yang kini sebagian wilayahnya telah diokupansi pihak tidak bertanggung jawab.

Selain memaksimalkan patroli di hutan, prajurit TNI juga terus gencar mengajak masyarakat untuk bersama menjaga hutan. Imbauan ini diberikan terutama kepada masyarakat yang hidup di sekitar kawasan TNTN.

"Patroli ini merupakan bentuk tanggung jawab kami serta perintah langsung dari Komandan Kodim 0313/KPR untuk benar-benar fokus pencegahan Karhutla di wilayah satuan masing-masing," ujarnya.

Kasmir turut mengimbau masyarakat agar lebih proaktif dalam mencegah terjadinya Karhutla. Warga diimbau segera melapor jika menemukan titik api. Mereka tidak perlu ragu jika mendapat informasi adanya oknum atau pihak tidak bertanggung jawab dengan sengaja membuka lahan dengan cara dibakar.

Selain di Pelalawan, kegiatan patroli dan sosialisasi pencegahan Karhutla juga dilakukan di sejumlah kecamatan di Kabupaten Kampar hingga wilayah Rokan Hulu. Sasaran sosialisasi para prajurit tersebut adalah petani, dengan fokus pada pemberian edukasi yang membangun.

photo
Sejumlah personel TNI Koramil 09 Langgam bersama pemadam kebakaran PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) berusaha memadamkan kebakaran lahan gambut di Desa Penarikan Kecamatan Langgam Kabupaten Pelalawan, Riau, Ahad (28/7/2019).

Seperti yang dilakukan hari ini prajurit TNI serta Polri, Manggala Agni dan Masyarakat Peduli Api menggelar patroli terpadu di Desa Tanjung Belit Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar.

"Patroli terpadu ini melibatkan TNI, Polri, Manggala Angni dan masyarakat peduli api sebagai upaya mendukung Program Riau Bebas Asap," kata Babinsa Koramil 05/ Kampar Kiri Pelda R M Tanjung.

Hingga awal Juli 2019 ini, tercatat lebih dari 3.800 hektare lahan di Riau hangus terbakar. Kabupaten Bengkalis menjadi wilayah yang terluas mengalami Karhutla dengan luas mencapai 1.435 hektare.

Namun angka yang dirilis BPBD Riau itu berpotensi lebih besar. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan luas kebakaran di Riau sepanjang 2019 ini mencapai lebih dari 27.000 hektare lebih. Pemerintah Provinsi Riau telah mengaktifkan Satgas Karhutla setelah menetapkan status siaga darurat sejak 19 Februari hingga 31 Oktober 2019 mendatang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement