REPUBLIKA.CO.ID, PARAPAT -- Seorang arsitek yang terlibat dalam pengembangan kawasan pariwisata Danau Toba, Yori Antar, menilai pengembangan destinasi wisata tersebut harus bisa mengangkat narasi kekhasan lokal, yang lazim dicari para wisatawan. "Pengembangan kawasan di Danau Toba ini berangkat dari kekhasan lokal, jangan sampai perkembangannya hanya modern," kata Yori Antar di Parapat, Sumatera Utara, Senin (29/7).
Yori mengingatkan bahwa sejarah Danau Toba terjadi karena letusan besar pada zaman dahulu. Sejarah tersebut bisa diangkat karena setiap tempat wisata harus ditonjolkan narasi karakteristiknya.
Ia berpendapat bahwa bisa saja mengembangkan kawasan wisata ada nuansa futuristiknya, tetapi tetap hal tersebut harus berawal dari kekhasan lokal serta mesti ada sentuhan budayanya. "Harus ada sentuhan lokal karena menjadi destinasi wisata," kata Yori.
Ia juga mengemukakan mengenai adanya dermaga di pelabuhan penyeberangan setempat yang dikembangkan menjadi ruang publik agar masyarakat juga bisa memanfaatkannya secara optimal.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya memastikan pembangunan fasilitas pendukung pariwisata kawasan sekitar Danau Toba, Sumatera Utara, dari unsur atraksi, aksesibilitas, dan amenitas berjalan sesuai yang direncanakan.
"Saya menindaklanjuti arahan Presiden Jokowi di Ratas 15 Juli 2019, untuk melakukan percepatan di destinasi super prioritas, dan salah satunya Danau Toba. Saya harus pastikan semuanya berjalan sesuai rencana," kata Arief Yahya.
Dia mengatakan sangat mengapresiasi pengembangan amenitas di sekitar danau vulkanik terbesar itu. Menpar juga telah mengunjungi penginapan (homestay) yang ada di Desa Sigapiton Kabupaten Toba Samosir yang sedang dibina menjadi Desa wisata.
"Saya menugaskan Badan Otorita Pariwisata Danau Toba, untuk melakukan bimbingan teknis langsung ke masyarakat yang materinya 70 praktik dan 30 persen teori. Bagaimana menata interior yang bagus, baik homestay maupun restoran," kata Menpar.
Penerbangan rute Medan melalui Bandara Internasional Kualanamu, Sumatera Utara, menuju London oleh Garuda Indonesia, juga dinilai berpotensi mendorong peningkatan kunjungan wisatawan ke kawasan Danau Toba sebagai destinasi unggulan yang dicanangkan Presiden Jokowi.