Jumat 26 Jul 2019 22:35 WIB

Sejak Akhir Juni, 86 Ribu Penumpang Terlayani dari Kertajati

Pasca pengalihan penerbangan, jumlah penumpang Bandara Kertajati meningkat

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Para calon penumpang menunggu di ruang Check In Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Kabupaten Majalengka, Senin (1/7).
Foto: Republika/Lilis Sri Handayani
Para calon penumpang menunggu di ruang Check In Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Kabupaten Majalengka, Senin (1/7).

REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA -- Pasca pengalihan rute penerbangan domestik dari Bandara Husein Sastranegara Bandung yang dimulai sejak 30 Juni 2019, membuat jumlah penumpang di Bandara Internasional Kertajati (KJT) Majalengka, meningkat signifikan.

Direktur PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), Muhamad Singgih, menyebutkan, berdasarkan hasil evaluasi load factor (LF) atau keterisian penumpang sejak 30 Juni sampai 25 Juli 2019, terdapat 86.166 penumpang yang terbang dan mendarat di Bandara KJT. Para penumpang itu terlayani oleh empat maskapai, yakni Garuda Indonesia, Citilink, LionAir dan Air Asia.

Baca Juga

"Kalau dihitung harian penumpang di sini antara 3.000 sampai 4.000 penumpang," ujar Singgih, di Majalengka, Jumat (26/7).

Singgih menilai, angka tersebut menunjukkan Bandara Kertajati sudah mulai dibidik oleh masyarakat untuk melakukan penerbangan ke beberapa wilayah di Indonesia. Bandara terbesar kedua setelah Soekarno-Hatta itu kini sudah bisa menjangkau 12 daerah, yakni Balikpapan, Lombok, Pontianak, Denpasar, Padang, Makassar, Medan, Banjarmasin, Batam, Palembang, Pekanbaru dan Surabaya.

Singgih menyebutkan, rata-rata pergerakan pesawat sehari di Bandara Kertajati mencapai 30 untuk takeoff dan landing. Lion Air menjadi yang paling sibuk dengan melayani penerbangan ke Pekanbaru, Banjarmasin, Medan, Denpasar, Batam, Makassar, Surabaya, Balikpapan, Lombok, dan Pontianak.

Setelah itu, disusul maskapai Citilink dengan rute Surabaya dan Pekanbaru. Selanjutnya AirAsia, dengan rute Denpasar dan Surabaya, serta terakhir Garuda Indonesia dengan satu penerbangan menuju Denpasar.

Singgih menambahkan, rute favorit yang paling diminati penumpang adalah tujuan Denpasar. Penerbangan dari setiap maskapai yang membuka rute menuju Pulau Dewata rata-rata menunjukkan angka di atas 80 persen penumpang per flight-nya.

"Peningkatan semakin terasa saat weekend yang bisa mencapai angka di atas 90 persen keterisian penumpang," ujar Singgih.

Selain Denpasar, rute favorit lainnya adalah Batam dan Surabaya. Secara grafik, kedua lokasi itu menunjukkan keterisian penumpang tidak pernah di bawah angka 70 persen. Rute lain yang banyak diminati adalah Medan dan Banjarmasin.

Singgih mengungkapkan, Bandara Kertajati bukan hanya dipilih oleh masyarakat Jawa Barat saja. Namun, dengan posisinya yang ada di timur Jawa Barat, bandara tersebut juga dipilih oleh masyarakat dari sejumlah daerah di Jawa Tengah.

"Dalam beberapa survei terutama ketika Pak Menteri Perhubungan (Budi Karya Sumadi) datang ke sini, ada beberapa warga Tegal, Brebes yang memilih Kertajati sebagai tempat keberangkatan," ungkap Singgih.

Sementara itu, dengan semakin menggeliatnya aktivitas di Bandara Kertajati, PT BIJB dan PT Angkasa Pura II pun terus melakukan evaluasi, terutama dalam hal konektivitas. Sambil menanti rampungnya Tol Cisumdawu yang akan menjadi aksebilitas utama menuju Kertajati, kemudahan transportasi terus dibenahi.

‘’Damri gratis masih berlangsung. Rencananya akan diperpanjang sebagai kompensasi akibat belum rampungnya Tol Cisumdawu,’’ tukas Singgih.

Selain Damri, masyarakat juga diberikan pilihan lain karena PT BIJB merangkul 12 mitra moda transportasi jenis travel yang melayani sembilan daerah di Jawa Barat. Daerah tersebut yakni Bandung, Tasikmalaya, Kuningan, Cirebon, Purwakarta, Sumedang, Majalengka, Indramayu dan Karawang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement