Selasa 26 Aug 2025 11:52 WIB

Mesir Tegas Tolak Wacana Israel Raya

Wacana Israel Raya berbahaya bagi stabilitas kawasan.

Warga Israel menggelar aksi protes menuntut diakhirinya perang di Jalur Gaza dan menentang pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di Tel Aviv, Israel, Sabtu (23/8/2025). Para peserta aksi menumpahkan kekesalannya atas kebijakan perang di Gaza yang telah berlangsung lama dan menimbulkan penderitaan bagi semua pihak. 
Foto: AP Photo/Ohad Zwigenberg
Warga Israel menggelar aksi protes menuntut diakhirinya perang di Jalur Gaza dan menentang pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di Tel Aviv, Israel, Sabtu (23/8/2025). Para peserta aksi menumpahkan kekesalannya atas kebijakan perang di Gaza yang telah berlangsung lama dan menimbulkan penderitaan bagi semua pihak. 

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdelatty menegaskan penolakan tegas terhadap gagasan “Israel Raya” yang dilontarkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Abdelatty menyebut wacana itu sebagai ilusi yang berbahaya bagi stabilitas kawasan.

“Menteri Abdelatty menegaskan penolakan mutlak Mesir terhadap pernyataan Israel baru-baru ini mengenai ilusi ‘Israel Raya’, yang tidak mencerminkan apa pun selain arogansi kekuasaan,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Mesir, Senin (25/8/2025).

Baca Juga

Ia menegaskan Kairo tidak akan menerima maupun membiarkan gagasan tersebut terwujud.

Menurut Abdelatty, gagasan itu hanya akan menyulut konflik, memperluas eskalasi, dan mematikan prospek koeksistensi damai di Timur Tengah.

Sebelumnya, pada awal Agustus, Netanyahu menyebut dirinya berada dalam “misi historis dan spiritual” yang terhubung dengan visi “Israel Raya”.

Konsep “Israel Raya” merujuk pada perluasan wilayah Israel dengan mencaplok sebagian Suriah, Yordania, Lebanon, dan Mesir, serta seluruh wilayah Palestina termasuk Jalur Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem Timur.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement