REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) terus mendapat sambutan positif dari siswa di berbagai daerah. Hingga 24 Agustus 2025, tercatat sudah 20.025.956 penerima manfaat MBG dari target lebih 75 juta siswa di seluruh Indonesia.
Di lapangan, program MBG terlihat mulai diminati. Banyak siswa bahkan berharap agar variasi menu ditambah sehingga tidak menimbulkan rasa bosan saat disajikan.
Salah satu contohnya terlihat di SMAN 3 Selong, Kabupaten Lombok Timur, NTB, yang siswanya menunjukkan antusiasme terhadap MBG cukup tinggi. Kepala SMAN 3 Selong Syawalul Fitri menyampaikan, sejak awal pelaksanaan, menu MBG sudah dinilai baik dan disukai siswa.
"Kami baru beberapa bulan dapat jatah MBG. Dari awal menunya bagus-bagus dan anak-anak senang, meski kerap langsung habis disantap. Namun, siswa berharap variasi menunya bisa lebih banyak," jelas Syawalul dikutip di Jakarta pada Selasa (26/8/2025).
Menurut Direktur Indonesia Political Review (IPR) Iwan Setiawan, meningkatnya minat siswa terhadap MBG menunjukkan kalau program ini menyentuh persoalan mendasar. Pasalnya, banyak siswa di daerah tertinggal dan terluar belum terpenuhi kebutuhan gizinya.
Program MBG ini menjadi harapan bagi anak-anak di daerah. Banyak siswa berangkat sekolah tanpa sarapan, sehingga program ini bagaikan oase bagi mereka," kata Iwan di Jakarta, Selasa
Iwan menilai, MBG merupakan strategi jangka panjang untuk meningkatkan kemampuan kognitif siswa. Asupan gizi yang baik diyakini akan berdampak langsung pada kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia ke depan.
"Kalau anak-anak sehat dan makan bergizi, kemampuan belajarnya akan meningkat. Itu investasi penting untuk masa depan bangsa," ucap Iwan.