REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berencana menghadirkan sarana Lintas Rel Terpadu (LRT) di daerah Madura. Rencana ini seiring dengan upaya pemerintah daerah untuk mengembangkan wilayah Surabaya-Madura atau Suramadu.
Khofifah mengatakan, pihaknya sudah merancang desain LRT. Nantinya, fasilitas ini akan digunakan untuk mendukung pembangunan Indonesia Islamic Science Park yang diprediksi mencapai lebih dari 100 hektare. "Kita butuh LRT. Kalau orang mau jalan, butuh berapa hari," tuturnya ketika ditemui di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (25/7) sore.
Khofifah belum dapat menyebutkan besaran investasi dan calon investor yang dibidik untuk pembangunan daerah tersebut. Sebab, Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS) sebagai penanggung jawab baru saja menunjuk deputi investasi secara resmi.
Ia berharap, deputi investasi ini yang akan menjelaskan rincian kebutuhan investasi untuk pengembangan Islamic Science Park dan fasilitas pendukung. Dengan begitu, semakin banyak peluang investasi masuk ke daerah Madura.
Tapi, Khofifah memastikan, pembangunan Islamic Science Park sudah menarik berbagai negara calon investor. Mereka ingin terlibat aktif dan bekerja sama dalam pembangunan area yang diharapkan mampu menjadi pusat gravitasi keuangan syariah dunia tersebut. "Jawa Timur bisa menjadi sentranya," ujarnya.
Khofifah menyebutkan, negara-negara di Timur Tengah hingga China yang kini mulai fokus pada industri halal dan syariah sudah menyampaikan minat terhadap Islamic Science Park. Calon investor dalam bentuk konsorsium juga disebut tertarik terlibat dalam pengembangannya. Mereka ingin jadi leading sector untuk menyiapkan dana dalam proses penyiapan pembangunan Indonesia Islamic Science Park.
Khofifah memastikan, pembangunan Indonesia Islamic Science Park yang dibangun di kaki Madura mampu berdampak positif terhadap Indonesia. Khususnya dalam menempatkan Indonesia sebagai negara pemimpin industri halal dan keuangan syariah. "Pelaku bisnis pariwisata dalam negeri pun akan kami libatkan," kata mantan Menteri Sosial tersebut.
Nantinya, Khofifah menggambarkan, Indonesia Islamic Science Park akan menghadirkan format 20 persen edukasi, 30 persen seni dan 50 persen wisata. Area ini direncanakan menyuguhkan teknologi terkini seperti Augmented Reality (AR).
Sarana floating market atau pasar terapung juga diproyeksi dibangun di sekitarnya. Desain pengembangan ini sudah sering dibawa Khofifah ke pemerintah pusat dan telah mendapatkan restu dari Presiden Joko Widodo.