REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penasihat Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI Jakarta, M Taufik meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan tak tergiur dengan pencalonan Pilpres 2024. Anies harus melaksanakan amanat warga Ibu Kota untuk membenahi DKI Jakarta.
"Janga tergiur lah, lebih baik laksanakan saja amanat yang sudah diberikan. Kan jauh lebih bagus dari pada menghayal," ujar Taufik saat dihubungi, Kamis (25/7).
Hal itu ia lontarkan untuk menanggapi pertemuan Anies dan Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh pada Rabu (24/7) kemarin di kantor DPP Nasdem, Jakarta. Menurut Taufik, Anies harus fokus membereskan permasalahan di Jakarta dibandingkan kontestasi pilpres yang masih lima tahun lagi.
"Iya masih pagi, Pak Anies beresin Jakarta saja dulu jangan mikirin 2024 masih lama. Wong presiden yang baru saja belum dilantik, bagaimana," kata dia.
Di sisi lain, kata Taufik, merupakan hak Nasdem jika memang mendukung Anies baik sebagai Gubernur DKI atau pun pencalonan pilpres 2024. Akan tetapi, ia hanya meminta Anies tak tergiur apabila ada tawaran pancalonan Pilpres 2024 tersebut.
Sebab, jika sampai Anies sudah tergiur maka bisa saja Anies lupa tanggung jawabnya sebagai gubernur. "Begitu dia tergiur dia lupa nanti sebagai gubernur yang punya tanggung jawab. Politik kan biasa manuver-manuver, tapi kepagian orang presiden (2019-2024) saja belum dilantik," tutur Taufik.
Anies Baswedan menepis anggapan jika pertemuan dengan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tak membahas pemilihan presiden (pilpres) 2024. Ia menegaskan, pertemuannya dengan Surya Paloh hanya membahas persoalan Jakarta.
"Enggak (bahas pilpres 2024). Kita ngobrol lebih banyak soal Jakarta, mendiskusikan," ujar Anies kepada wartawan di Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Kamis (25/7).