Kamis 25 Jul 2019 17:31 WIB

Durian untuk Putra Mahkota Abu Dhabi

Presiden Jokowi menjamu Pangeran Mohammed di Istana Bogor

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Karta Raharja Ucu
Jokowi dan Putra Mahkota Emirate Abu Dhabi Syekh Zayed bin Sulthan an-Nanyan  bercengkrama di istana bogor
Foto: Humas Kememtan
Jokowi dan Putra Mahkota Emirate Abu Dhabi Syekh Zayed bin Sulthan an-Nanyan bercengkrama di istana bogor

REPUBLIKA.CO.ID, Durian, salak dan manggis tersaji di Istana Kepresidenan Bogor saat Presiden Joko Widodo menyambut langsung kunjungan kenegaraan Putra Mahkota Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Syekh Mohammed bin Zayed al-Nahyan. Sang pangeran yang disambut langsung Jokowi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (24/7), itu pun mencicipi buah khas Nusantara tersebut.

"Oh iya makan durian, suguhan di beranda selain salak. Karena, seperti salak kan jarang mereka lihat," kata Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, di Istana Kepresidenan Bogor, Rabu.

Retno mengatakan, suguhan yang diberikan istana kepada Pangeran Syekh Mohamed saat diskusi di beranda berupa buah- buahan. Syekh Mohamed bertanya jenis buah yang ada di meja beranda. Selain salak, Putra Mah kota Abu Dhabi juga mencoba buah durian dan manggis.

Penjemputan langsung yang dilakukan Presiden, kata Retno, merupakan hal yang wajar. Menurut Retno, jamuan yang diberikan sebagai timpalan atas penyambutan Pangeran Mohammed kepada Presiden Jokowi sewaktu mengunjungi Abu Dhabi pada 2015.

"Jadi, sewaktu Presiden ke Abu Dhabi pada 2015, Presiden dijemput di depan pesawat oleh Syekh Mohamed kemudian dibawa masuk ke mobilnya Syekh Mohamed, disetiri sendiri dibawa sampai ke restoran sendiri oleh Syekh Mohamed. Jadi, di situ Presiden merasa sangat dihargai," ungkap Retno.

Menurut Retno, hubungan Jokowi dengan Pangeran Mohammed terbilang dekat. Istilahnya click very much.

"Jadi, sudah mengeklik kalau kita bilang dan ini juga salah satu pertemuan yang terpanjang yang pernah dilakukan oleh Pak Presiden dengan tamu dari negara lain," kata Retno.

Pertemuan antara Presiden dan Pangeran Mohamed, lanjut Retno, berlangsung selama lebih dari dua jam. Hal yang dibahas dalam pertemuan tersebut, yakni mengenai peningkatan kerja sa ma di bidang ekonomi untuk kesejahteraan umat dan masyarakat Indonesia.

"Bagaimana ekonomi membawa manfaat bagi penduduk kita karena sekali lagi sebagai dua negara Muslim yang besar, yang memiliki potensi cukup besar, maka seharusnya kita dapat membangun kerja sama ekonomi yang sangat erat dan pada saat bicara mengenai masalah umat, kita juga sepakat untuk be kerja sama dalam memajukan toleransi dan moderasi," kata Retno.

photo
Presiden Jokowi menyambut kedatangan Putra Mahkota Sheikh Mohammed bin Zayed al-Nahyan di Bandara Soekarno Hatta, Rabu (24/7).

Dalam perjalanan menuju Istana Kepresidenan Bogor, Jokowi memamerkan Kota Jakarta yang sudah mengalami perkembangan pesat. Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, mengatakan, Pangeran Syekh bin Zayed al-Nahyan diajak berkeliling Kota Jakarta.

"Ajakan Presiden berkeliling Jakarta demi menunjukkan pesat nya pembangunan di Indonesia," kata Bey, Rabu.

Bey mengatakan, Jokowi me nunjukkan, kawasan Bundaran Hotel Indonesia yang menjadi "wajah" bagi Ibu Kota. "Presiden ingin menunjukkan pesatnya pem bangunan di Indonesia dengan melewati kawasan yang menjadi ikon Ibu kota Indonesia, yaitu bundaran HI, karena di sini terdapat juga MRT," lanjut Bey.

Kedatangan Pangeran Mohammed ke Indonesia juga menjadi pertemuan bilateral dengan pemerintah Indonesia. Dalam pertemuan itu akan ada penandatanganan kerja sama antara kedua negara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement