Rabu 24 Jul 2019 17:25 WIB

ANRI Gelar Soft Launching Foto-Foto Gus Dur

ANRI menilai Gus Dur adalah tokoh penting dalam perjalanan Republik Indonesia

Rep: Umi Soliha/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) menggelar Soft Launching Arsip Foto KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Dalam acara ini turut hadir istri Gus Dur, Sinta Nuriyah Wahid.
Foto: Umi Soliha/Republika
Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) menggelar Soft Launching Arsip Foto KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Dalam acara ini turut hadir istri Gus Dur, Sinta Nuriyah Wahid.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) menggelar Soft Launching Arsip Foto KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Dalam acara ini turut hadir istri Gus Dur, Sinta Nuriyah Wahid.

Dalam pidatonya, Sinta sangat mengapresiasi ANRI karena telah mengadakan soft launching arsip perjalan suaminya selama menjabat menjadi Presiden Republik Indonesia ke-4. Ia juga mengakui, ada beberapa kesulitan yang harus dihadapi dalam pengumpulan arsip tersebut, sehingga butuh waktu tak singkat untuk mengumpulkannya sampai seperti saat ini.

Baca Juga

"Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada ANRI karena telah mengadakan soft launching ini. Pengumpulan arsip ini adalah tugas berat sehingga waktu yang dibutuhkan pun tidak singkat,"ujar Sinta di gedung C ANRI, Ampera Raya, Jakarta Selatan, Rabu (24/7).

Ia mengatakan foto adalah benda mati. Benda tersebut butuh narasi yang informatif agar bisa menceritakan kepada banyak orang terkait apa pun yang terjadi di dalam foto tersebut. 

Ia berharap dengan di kelolanya arsip foto-foto tersebut oleh ANRI bisa semakin banyak orang yang mengetahui lebih banyak tentang suaminya semasa menjadi Kepala Negara Indonesia.

Ia menambahkan, dengan adanya pengarsipan yang baik pula akan semakin banyak masyarakat luas merasakan manfaatnya. Seperti untuk bahan penelitian, pendidikan dan manfaat - manfaat yang lain.

"Semoga juga banyak yang bisa merasakan manfaatnya melalui pengarsipan yang baik ini. Dan manfaat tidak hanya untuk sekarang namun juga untuk generasi mendatang,"ujarnya.

Sementara, Plt Kepala ANRI M Taufik dalam sambutannya menyampaikan terkait konsep dimensi kerasipan. Ia mengatakan, arsip berdasarkan konsep dan teori dibagi menjadi tiga, yang pertama dimensi masa lalu. Foto masa lalu memiliki cerita yang bisanya terkait dengan msa kini. Dimensi berikutnya adalah masa depan pemikiran dan keteladanan apa yang bisa diambil dari Gus Dur.

Ia juga mengatakan Gus Dur adalah salah satu tokoh penting dalam perjalanan Republik Indonesia. Sehingga, dengan diharapkannya foto-foto Gus Dur tidak hanya bermanfaat dalam waktu sekarang namun juga dalam waktu kedepan dan untuk generasi kedepan.

Ia juga mengatakan terima kasih sebesar-besarnya kepada Sinta kerena telah berkontribusi untuk kepentingan negara melalui pengarsipan tersebut. "Atas nama lembaga ini dan komunitas kerasipan saya ucapkan banyak - banyak terima kasih. Ini kali kedua Ibu datang ke ANRI, menunjukkan komitmen Ibu terhadap peran serta di Negeri ini,"tuturnya.

Daftar arsip yang tersimpan di ANRI terdiri atas Gambaran Umum, Uraian Informasi, dan lampiran yang memuat indeks (nama, masalah, tempat) dan daftar singkatan. Pengaturan informasi arsip dalam Daftar Arsip Statis ini disusun berdasarkan urutan kronologis dengan mengacu pada nomor album foto yang diserahkan oleh pihak keluarga Gus Dur. Daftar Arsip Statis ini memuat 2.350 foto.

Daftar Arsip Statis Foto KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) berjumlah 26 album foto

Arsip yang berada di ANRI diserahkan langsung oleh Istri Gus Dur Sinta Nuriyah Wahid. Ia menyerahkan arsip tersebut kepada Kepala ANRI Mustari Irawan, pada 2 Agustus 2017 lalu. Arsip-arsip yang diserahkan sebanyak 180 album foto dengan jumlah 14.116 lembar.

Kebanyakan arsip tersebut adalah foto Gus Dur dari awal menjabat sampai akhir masa jabatannya. Kegiatan tersebut meliputi, pengangkatan dan pengambilan sumpah atau janji sebagai Presiden keempat RI, foto hasil sidang umum Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), foto mengenai kunjungan kerja kepresidenan dalam dan luar negeri dan foto acara keagamaan. Selain itu, terdapat pula foto koleksi keluarga yang dibuat pada masa pemerintahan Presiden KH. Abdurrahman Wahid pada tahun 1999 sampai dengan 2003. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement