Selasa 23 Jul 2019 12:08 WIB

Bara Hasibuan: PAN Ingin Gabung Jokowi tanpa Syarat

Bara menyebut sikap tersebut adalah sikap resmi PAN.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Andi Nur Aminah
Bara Hasibuan
Foto: Dok Rep
Bara Hasibuan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum PAN Bara Hasibuan mengklaim, PAN ingin bergabung dengan koalisi pendukung Joko Widodo (Jokowi) tanpa syarat tertentu. Ia mengklaim, sikap tersebut adalah sikap resmi PAN.

"Saya ingin tegaskan statement Ketum kemarin bahwa posisi PAN ingin bergabung tanpa ada persyaratan. Itu merupakan sikap resmi PAN," kata Bara di Kompleks Parlemen RI, Senayan, Jakarta, Selasa (23/7).

Bara menyebut, pernyataan itu didasari dari pernyataan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. Menurut Bara, PAN menghormati Jokowi sebagai pemenang pilpres. Sehingga, Jokowi dapat dikatakan mendapatkan mandat dari rakyat.

Setelah itu, lanjut Bara, presiden memiliki hak prerogatif untuk menentukan kabinetnya. Maka itu, menjadi hak presiden pula bila memperbolehkan partai non-koalisi untuk menjadi koalisi.

"Tapi kalau dianggap tidak butuh, itu juga haknya. Jadi, kami sadar dengan kenyataan tersebut, jadi kami tidak mengajukan conditions apa-apa," kata Bara.

Bara juga menolak pernyataan Politikus Senior PAN Amien Rais yang mengatakan, kabinet baiknya diisi dengan prosentase 55 untuk koalisi pendukung Jokowi berbanding 45 untuk koalisi pendukung Prabowo. Bara menilai, ide pembagian kekuasaan itu bertentangan dengan sistem presidensial.

"Jadi kami betul-betul ingin bergabung untuk membantu pemerintahan Jokowi, kami tulus membantu menjawab berbagai tantangan yang indonesia hadapi sekarang serta melaksanakan janji kampanye," ujar dia.

Bara menambahkan, koalisi pendukung Prabowo-Sandi sudah bubar. Sehingga, PAN pun berhak menentukan sendiri arah politiknya. Dalam hal ini, Bara mengklaim, PAN menuju ke koalisi Joko Widodo. "Ya memang arahnya ke sana dan saya rasa statement Pak Zul sudah clear. Pemerintahan ini bagus dan akan kita dukung tanpa syarat apa-apa, saya kira ini ada intensi PAN ke Jokowi," ujar dia.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement