Kamis 18 Jul 2019 15:35 WIB

Polisi Sebut Kondisi Mesuji Kini Kondusif Pascabentrok Warga

Bentrok dua kelompok warga mengakibatkan empat korban tewas dan sembilan luka-luka.

[ilustrasi] Sejumlah rumah sementara didirikan para perambah hutan di Register 45, Mesuji, Lampung.
Foto: ANTARA
[ilustrasi] Sejumlah rumah sementara didirikan para perambah hutan di Register 45, Mesuji, Lampung.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Kondisi Mesuji, Lampung, kondusif pascabentrok dua kelompok warga pada Rabu (17/7). Bentrok dua kelompok warga itu mengakibatkan empat korban tewas dan sembilan luka-luka.

"Saat ini kondisi di lokasi bentrok kondusif. Ratusan petugas TNI-Polri masih berada di tempat pascabentrok antardua kelompok warga tersebut," kata Kabid Humas Polda Lampung Komisaris Besar Polisi Pandra Arsyad, di Bandarlampung, Kamis (18/7).

Baca Juga

Kondisi di Mesuji, lanjut dia, saat ini kondusif dan masyarakat setempat tetap melakukan aktivitas seperti biasa. Di sisi lain, Polda Lampung bersama pihak terkait tengah melakukan mediasi agar tak terjadi bentrokan susulan.

Mediasi rencananya dilakukan hari ini bersama pemerintah daerah, tokoh masyarakat, tokoh agama dan forkopimda setempat. Kepolisian bersama pihak terkait akan mempertemukan warga yang bertikai tersebut agar tak terjadi bentrok susulan.

Mediasi juga akan melibatkan Polres OKI karena ada warga daerah setempat yang menjadi korban pada bentrok antarwarga tersebut. Pandra mengharapkan mediasi yang mempertemukan warga yang bertikai akan berlangsung baik dan kedua belah pihak menerimanya.

"Mediasi ini diharapkan tak ada lagi bentrok antarwarga. Sehingga keadaan di daerah tersebut kondusif dan masyarakat dapat melakukan aktivitas seperti biasa," katanya.

Bentrokan antarwarga terjadi pada Rabu siang sekitar pukul 14.00 WIB di Mekar Jaya Abadi KHP Register 45 SBM. Sekitar pukul 11.00 WIB datang alat berat bajak milik kelompok Pematang Panggang Mesuji Raya dan kemudian melakukan pembajakan di lokasi KHP Register 45 Mekar Jaya Abadi.

Pembajakan tersebut dilakukan di area tanah seluas setengah hektare milik salah satu warga bernama Yusuf (41) yang merupakan kelompok Mekar Jaya Abadi. Kegiatan pembajakan tersebut kemudian diketahui oleh salah satu warga dari kelompok Mekar Jaya Abadi. Mengetahui itu, warga tersebut memukul kentongan dan mengamankan warga yang sedang membajak tersebut.

Warga kemudian menanyakan perihal atas perintah siapa untuk melakukan pembajakan tersebut. Namun tidak lama setelah itu, operator bajak disuruh pulang, kemudian kembali membawa rekannya dan langsung menyerang kelompok Mekar Jaya. Bentrok antarwarga di Mesuji itu mengakibatkan empat orang tewas dan delapan orang luka berat dan satu luka ringan di rawat di RS Bhayangakara, Bandarlampung.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement