Rabu 17 Jul 2019 10:29 WIB

BNPB: Enam Orang Jadi Korban Gempa Halmahera Selatan

Lima orang meninggal tertimpa reruntuhan, satu orang meninggal di pengungsian.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati, Amri Amrullah/ Red: Ratna Puspita
Warga mengungsi di tenda darurat pascagempa bumi di Desa Balita, Gane Barat, Halmahera Selatan, Maluku Utara, Senin (15/7/2019).
Foto: Antara/Nasdi
Warga mengungsi di tenda darurat pascagempa bumi di Desa Balita, Gane Barat, Halmahera Selatan, Maluku Utara, Senin (15/7/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksana Harian Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo mengatakan enam orang dilaporkan meninggal dunia akibat gempa yang mengguncang Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara. "Lima orang meninggal akibat tertimpa reruntuhan bangunan, sedangkan satu orang meninggal di pengungsian," kata Agus melalui siaran per yang diterima di Jakarta, Rabu (17/7).

Agus mengatakan, korban yang meninggal di pengungsian adalah Saima (90 tahun), warga Nyonyifi. Saima meninggal di pengungsian daerah dataran tinggi di Desa Nyonyifi, Kecamatan Bacan Timur.

Baca Juga

Sedangkan korban yang meninggal akibat tertimpa reruntuhan bangunan setelah terjadi gempa adalah Aisyah (54), warga Desa Ranga-Ranga, Kecamatan Gane Barat Selatan dan Aspar Mukmat (20), warga Desa Gane Dalam, Kecamatan Gane Timur Selatan. Kemudian, Sagaf Girato (50), warga Desa Yomen, Kecamatan Joronga; Aina Amin (50), warga Desa Gane Luar, Kecamatan Gane Timur Selatan; dan Wiji Siang (60), warga Desa Gane Luar, Kecamatan Gane Timur Selatan.

Hingga kini, Agus mengatakan, BPNPB telah mengirimkan satu helikopter Mi-8 untuk penyaluran bantuan bagi korban gempa di Kabupaten Halmahera Selatan. Bantuan logistik untuk penanganan darurat terus mengalir seperti tenda keluarga dan keperluan pengungsi lainnya.

"Bantuan berupa tenda lainnya juga telah disiapkan pengirimannya menggunakan pesawat Hercules yang tiba Selasa (16/7) malam," kata Agus.

Selain pengiriman melalui udara, Agus mengatakan BNPB juga telah mengirimkan dukungan logistik menggunakan kapal. Logistik dari kapal tanker telah dibongkar muat ke kapal yang lebih kecil.

Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan telah membentuk pos komando untuk penanganan darurat. Dapur umum yang dioperasikan pemerintah daerah dibantu TNI/Polri untuk melayani sembilan pos pengungsian di Labuha, ibu kota Kabupaten Halmahera Selatan.

Kabupaten Halmahera Selatan diguncang gempa berkekuatan 7,2 Skala Richter pada kedalaman 10 kilometer di 62 kilometer Timur Laut Labuha, Maluku Utara. Gempa terjadi pada Ahad (14/7) pukul 16.10 WIB pada koordinat 0,59 derajat Lintang Selatan dan 128,06 derajat Bujur Timur, diikuti dengan puluhan gempa susulan yang sebagian dirasakan warga.

Gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar Sorong-Bacan. Hasil analisis mekanisme sumber yang dilakukan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan gempa tersebut dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan struktur pergerakan mendatar

Pemerintah Kabupaten Halmahera Selatan telah menetapkan status tanggap darurat selama tujuh hari yang akan berakhir pada Ahad (21/7).

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement