Rabu 17 Jul 2019 06:58 WIB

Surabaya Kebut Pembangunan Frontage Road Wonokromo

Pembangunan jalan frontage road Wonokromo ditargetkan selesai November.

Pembangunan Jalan (Ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Pembangunan Jalan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengebut pembangunan jalan frontage road (FR) sisi barat Jalan Wonokromo, Jawa Timur, yang sudah dimulai sejak Mei 2019. Pembangunan jalan tersebut ditargetkan selesai selama enam bulan kemudian.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (PUBMP) Erna Purnawati mengatakan ada enam persil yang dibongkar oleh petugas dari Dinas Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan (PUBMP) dan dibantu oleh Satpol PP. "Kami perkirakan bisa pekerjan selesai November mendatang," ujarnya di Surabaya, Rabu (16/7).

Baca Juga

Menurut dia, pihak Pemkot Surabaya dalam hal ini membantu PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk melakukan pembongkaran bangunan. Pembongkaran enam persil yang dilakukan pada Selasa (16/7) menggunakan alat berat atau backhoe.

"Ini tanah milik PT KAI jadi peran kami membantu pembongkaran dan pemerataan," ujarnya.

Setelah pembongkaran ini, lanjut dia, masih ada beberapa bangunan kosong yang akan dibongkar juga untuk melanjutkan pembangunan fisik. Namun begitu, ia mengakui masih ada satu bangunan milik warga yang sudah memiliki sertifikat meski sebelumnya tanah itu merupakan tanah PT KAI.

"Kita juga heran kenapa itu bisa terbit sertifikat, makanya kami lakukan konsinyasi di kejaksaan. Selain itu, tidak ada kendala lain," katanya.

Sementara itu, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Surabaya Irvan Widyanto memastikan sebelum ada pembongkan ini, warga yang menempati rumah dinas dan rumah tambahan tersebut sudah mendapatkan surat peringatan tertulis dari PT KAI. Setidaknya, kata dia, surat peringatan itu sudah tiga kali dilakukan.

Bahkan pihak Kecamatan Wonokromo juga melakukan sosialisasi untuk melakukan pengosongan rumahnya masing-masing. Irvan menjelaskan sosialisasi tersebut dilakukan tidak hanya secara tertulis, tetapi sudah dilakukan pendekatan secara persuasif terhadap warga terdampak.

Bahkan, lanjut dia, Pemkot Surabaya tak tanggung-tanggung memberikan bantuan tempat tinggal di rumah susun (rusun) Keputih Surabaya. "Sehingga, bagi warga yang terdampak bisa menggunakan rusun tersebut. Kami siapkan juga rusun, jika bersedia monggo digunakan," katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement