Ahad 14 Jul 2019 13:48 WIB

Pendukung Bamsoet Berkumpul di Jakarta Sampaikan Keluhan

Keluhan mulai dari waktu munas hingga evaluasi DPP terkait pileg 2019.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Ratna Puspita
Bambang Soesatyo
Foto: Republika/Febrianto Adi Saputro
Bambang Soesatyo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para pendukung Wakorbid Pratama Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) untuk maju sebagai calon Ketua Umum Golkar berkumpul di Jakarta pada Sabtu (13/6) malam. Dalam pertemuan tertutup itu, mereka menyampaikan aspirasi dan keluhan soal Golkar kepada Bamsoet.

"Malam ini kami kumpul atas inisiasi teman-teman yang mendukung Bamsoet sebagai salah satu bakal calon untuk bicara mendengar aspirasi dari teman-teman ini seperti apa kendala, keluhan dan sebagainya lah," kata Ketua Bidang Kemaritiman DPP Golkar, Junaidi Elvis, dalam keterangan tertulisnya, Ahad (14/7).

Baca Juga

Bamsoet yang hadir dalam pertemuan tertutup itu, kata Junaidi, mendengarkan keluhan para kader pendukungnya. Menurut Junaidi, Bamsoet juga menyampaikan sejumlah janji jika nantinya menjadi Ketum Golkar.

Junaidi menyebut ada sejumlah poin yang dibahas atau diadukan ke Bamsoet. Pertama, poin yang dibahas terkait agenda munas yang belum ditentukan secara rinci waktu pelaksanaannya.

"Kedua mengenai evaluasi DPP. Banyak keluhan dari teman-teman terutama caleg daerah menyangkut masalah dana saksi. Ada sebagian yang tidak sama sekali dapat, ada yang hanya setengah gitu lah," kata Junaidi.

Sementara itu, Bamsoet pada Jumat (12/7) menyampaikan pesan pada ketua - ketua DPD yang diberi tindakan atau diancam karena mendukungnya untuk tidak perlu takut. Bamsoet menemui mereka di Kompleks Gedung DPR RI, Jakarta. 

"Saya akan berada di tengah-tengah kalian dan saya adalah orang yang paling bertanggung jawab. Kenapa tidak saya aja yang di-plt? dipecat, kan gitu, karena sayalah sumber daripada kawan-kawan dipecat," kata Bamsoet. 

Ketua DPR RI itu menekankan, lebih baik dirinya yang dipecat daripada pimpinan - pimpinan daerah yang mendukungnya. Ia pun mengimbau agar DPP menghentikan cara-cara 'lama'. 

"Golkar lebih mengedepankan langkah-langkah demokratis, musyawarah, karena tidak ada gunanya juga kita menggunakan kekuasaan menggunakan tangan besi  untuk mengekang saudara-saudara kita sendiri. mereka adalah ujung tombak kita," kata Bamsoet menegaskan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement