REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Dody Ruswandi mengatakan, perlu adanya uji kelayakan kebencanaan dalam menentukan ibu kota yang baru untuk menggantikan Jakarta. Provinsi Kalimantan Selatan menjadi wilayah yang cukup direkomendasi oleh BNPB untuk menjadi ibu kota baru.
"Kami memiliki sistem inaRISK untuk mengetahui resiko bencana suatu daerah, khususnya di Kalimantan yang akan menjadi pengganti Ibu Kota Jakarta," kata Doddy usai Seminar Nasional Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) dengan tema Perspektif Ketahanan Nasional dan Kebencanaan di Universitas Gunadarma Depok, Kamis (11/7).
Jadi lanjut Doddy kami punya data seberapa besar ancaman dan resiko untuk masing-masing provinsi di Kalimantan. Lebih lanjut ia mengatakan peta bencana yang ada saat ini sudah sampai ke tingkat Kabupaten meskipun belum lengkap seluruhnya karena sedang dalam proses, hingga ke tingkat desa.
Provinsi Kalimantan Selatan menjadi wilayah yang cukup direkomendasikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk menjadi Ibu Kota menggantikan Jakarta. "Kalimantan Selatan direkomendasikan karena resiko dari bencana banjir dan kebakarannya merupakan yang sangat rendah," jelasnya.
Namun kata dia ada 13 aspek kebencanaan lainnya yang harus diperhatikan diantaranya gempa, tsunami, kebakaran hutan, kekeringan banjir, tanah longsor, gunung api, dan yang lainnya. "Nanti analisa resiko bencana akan dikawinkan juga dengan tata ruang hingga perannya maksimal," jelasnya.