Rabu 10 Jul 2019 03:29 WIB

Ketua Umum PPP Siap Ajukan Kader Perempuan

Menjelang pembentukan kabinet Jokowi-Maruf, PPP ingin ajukan kader perempuan

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Hasanul Rizqa
Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa menyapaikan sambutan saat bersilaturahmi dengan simpatisan Partai Persatuan Pembangunan di Padang, Sumatera Barat, Kamis (27/6/2019) malam.
Foto: Antara/Muhammad Arif Pribadi
Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa menyapaikan sambutan saat bersilaturahmi dengan simpatisan Partai Persatuan Pembangunan di Padang, Sumatera Barat, Kamis (27/6/2019) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Suharso Monoarfa, mengatakan pihaknya siap mengajukan nama-nama kader perempuan untuk mengisi kabinet pemerintahan selanjutnya. Hal ini disampaikan Suharso usai menghadiri pertemuan tertutup dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa (9/7).

Dalam pertemuan tertutup sore tadi, ujar Suharso, Jokowi memang sempat 'menantang' PPP untuk segera mengajukan nama-nama yang dijagokan untuk melengkapi struktur kabinet. Menanggapi ini, PPP memang berencana untuk segera mengajukan nama-nama untuk mengisi kabinet di bawah pemerintahan Jokowi.

Baca Juga

"Saya mengulangi saja, kalau Nasdem minta 11, PKB minta 10, maka pantes juga kalau PPP minta sembilan. Gitu kata Presiden. Tapi tadi saya sampaikan kalau diperlukan kader perempuan kami juga banyak. Itu termasuk saya sampaikan tadi," jelas Suharso.

Meski begitu, Suharso menegaskan bahwa PPP tidak akan memaksakan kadernya untuk menduduki jabatan menteri tertentu. Ia sadar betul bahwa penetapan komposisi kabinet adalah hak prerogatif Presiden Jokowi. Kecuali, ujar dia, bila Jokowi memang menanyakan apakah ada kader yang pantas menduduki jabatan menteri tertentu.

"Tentu saya akan kasih tahu siapa gitu. Dan itu Presiden sendiri yang akan minta saya ajukan, misal 10 atau 12 nama. Presiden bilang, saya perlu ini-ini, ya sudah. Kita tidak bisa mengatakan, oh jangan itu, Pak," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement