Ahad 07 Jul 2019 21:16 WIB

Kontestasi Caketum Golkar Diharap tak Seperti Cebong Kampret

Dua calon saja di kontestasi caketum Golkar picu situasi yang memanas.

Rep: Dian Erika N/ Red: Indira Rezkisari
Jubir Poros Muda Partai Golkar Andi Sinulingga memberikan keterangan pers di Jakarta, Selasa (5/1).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Jubir Poros Muda Partai Golkar Andi Sinulingga memberikan keterangan pers di Jakarta, Selasa (5/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Golkar, Andi Sinulingga, mengharapkan kontestasi calon ketua umum parpol tersebut tidak seperti persaingan antara 'cebong' dan 'kampret'. Menurut dia, harus ada kandidat calon lain selain Airlangga Hartarto dan Bambang Soesatyo.  

"Sebagai ketua DPP Golkar, saya mengharpakan kontestasi (calon ketua umum) seperti kontestasi cebong dan kampret. Itu tidak positif," ujar Andi dalam diskusi di Kuningan, Jakarta Selatan, Ahad (7/7).

Baca Juga

Dalam konteks cebong dan kampret, hanya ada dua calon pada pilpres yang membuat situasi politik memanas. Kondisi ini dinilai positif di satu sisi karena dinamis.

Namun, di sisi lain, kata Andi,  persaingan semakin mengarah ke hal yang destruktif. "Maka saya pikir pihak-pihak (dalam Partai Golkar), agar bisa menahan diri dalam praktik politik. Jangan ada ambang batas lagi (dalam pencalonan ketua umum). Harus muncul calon lain, " tegas Andi.

Lebih lanjut dia mengungkapkan jika sejak awal Partai Golkar tidak pernah lepas dari kekuasaan. Hal ini dinilai menjadi semacam 'kutukan', karena parpol berlambang pohon beringin ini dalam sejarahnya tidak pernah memproduksi pemimpin nasional.

Menurut Andi, 'kutukan' ini harus dihilangkan. "Kalau ingin ada perubahan sejarah harus ada kerja besar. Pernah ada satu tokoh memposisikan Partai Golkar keluar dari kekuasaan dan tokoh tersebut  tersingkir dari internal parpol (Akbar Tanjung). Pak Aburizal Bakrie juga mencoba dan tersingkir dari poros internal permainan politik Partai Golkar, " tambahnya.  

Sejauh ini, nama politikus Golkar yang hampir dipastikan maju dalam bursa pemilihan Ketua Umum Golkar pada Munas 2019 adalah Airlangga Hartarto dan Bambang Soesatyo. Airlangga selaku pejawat telah mengisyaratkan memperoleh dukungan dari para DPD Golkar serta memperoleh dorongan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dorongan dari Jokowi tercermin dari pertemuan Airlangga beserta pimpinan DPD Golkar dari 34 provinsi dengan Presiden Jokowi di Istana Bogor beberapa waktu lalu. Menurut DPP Golkar, dalam pertemuan itu tersirat bahwa Presiden merasa nyaman dengan Golkar di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto. Sementara Bambang Soesatyo juga menyatakan mendapat dukungan sejumlah pihak untuk maju dalam munas mendatang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement