REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Narkotika Nasional (BNN) berhasil menggagalkan penyelundupan sabu sebanyak 81.862,6 gram dan 102,657 butir pil ekstasi. Pil ektasi ini berbentuk kartun minion dan lego.
“Sabu sebanyak 70 bungkus dan ektasi sebanyak 20 bungkus tersebut berasal dari Malaysia,” kata Deputi Pemberantasan BNN, Irjen Arman Depari dalam keterangan tertulis kepada Republika.co.id, Kamis (4/7).
Menurut Arman, transaksi narkotika tersebut dilakukan di tegah laut antarkapal. Dari laut Tanjung Balai Asahan ini selanjutnya dibawa ke darat menggunakan mobil.
Dari operasi kali ini, kata Arman, BNN mengamankan 13 orang. Delapan di antaranya telah ditetapkan sebagai tersangka, sedangkan sisanya masih dalam pemeriksaan. “Delapan orang sudah tersangka, lima lagi masih pendalaman,” ujarnya.
Delapan orang tersangka ini yakni, Adi Putra, Ardiansyah, Fadli, Hanafi, Amirudin, Zul AB, Nazarudin, dan Tarmizi. Dari tangan tersangka ini penyidik juga menyita barang bukti lainnya berupa enam mobil dan beberapa alat komunikasi yang digunakan tersangka untuk berkomunikasi dan membawa narkoba.
Adapun terkait pengungkapan kasus bermula dari informasi masyarakat pada 2 Juli 2019, bahwa terdapat speed boad yang berlabuh di perairan Tanjung Balai Asahan. Diduga speed boad ini membawa narkotika yang diambil dari wilayah perbatasan Malaysia.
Berdasarkan informasi tersebut, akhirnya tim BNN melakukan penyelidikan dan membuntuti mobil yang diduga membawa narkoba. Dua orang diamankan beserta barang bukti narkoba yang disembunyikan di ban dalam mobil.
Berdasarkan keterangan keduanya, masih ada narkoba yang disembunyikan di sebuah rumah gubuk di Lubuk Palas, Asahan. Di belakang rumah tersebut di temukan narkoba yang juga disembunyikan di ban dalam mobil serta turut di amankan seorang tersangka yang menjaga rumahnya gubuk itu.
Setelah dilakukan pengembangan, ternyata masih ada tersangka lainnya. Bahkan dalam upaya penangkapan selanjutnya, sempat terjadi kejar-kejaran dengan mobil-mobil tersangka.
Satu mobil berhasil dihentikan dan dua tersangka turut diamankan. Sedangkan mobil lainnya berhasil kabur dari pengejaran BNN.
Tim tidak berhenti begitu saja, upaya pengembangan pun terus dilakukannya. Sehingga dua orang tersangka lainnya diamankan di sebuah rumah di dalam perkebunan sawit di daerah Teluk Dalam, Kabupaten Asahan.
Sedangkan mobil yang sempat lolos dari kerjaan BNN akhirnya di temukan di Jalan Perhubungan Lao Dendang, Medan Tembung, Sumut. Mobil tersebut sempat kembali tancap gas melarikan diri meskipun tim sudah memberikan tembakan peringatan. “Beberapa kali tembakan peringatan tidak dihiraukan, justru mobil Avansa tersebut terus melarikan diri, sehingga petugas mengarahkan tembakan yang terukur ke mobil tersebut,” kata Arman.
Mobil akhirnya berhenti dan petugas langsung memeriksa isi mobil tersebut. Terdapat tiga orang penumpang di dalam, dua di antaranya terkena tembakan sehingga langsung dilarikan ke rumah sakit Medan.
Sayangnya, satu tersangka dinyatakan meninggal dunia atas nama M Yasin. Sedangkan atas nama Yusuf masih menjalani perawatan. “Saat ini tersangka dan barang bukti diamankan di BNNP Sumut untuk dilakukan pengembangan dan penyelidikan lebih lanjut,” ujarnya.