REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengklarifikasi kasus penyakit hepatitis A di Trenggalek, Jawa Timur muncul terlebih dahulu. Setelah itu penyakit serupa muncul di Pacitan yang lokasinya berbatasan.
Direktur Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes, Wiendra Waworuntu, menyatakan berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Jawa Timur laporan hepatitis A lebih dahulu muncul di Trenggalek.
"Kasus hepatitis A di Trenggalek sebenarnya muncul lebih dulu. Hanya saja kasusnya tidak merebak. Makanya tidak ada penetapan status kejadian luar biasa (KLB) di Trenggalek. Dinas kesehatan Trenggalek bisa lebih baik menghadapi hepatitis A dibandingkan Pacitan," katanya saat dihubungi Republika, Rabu (3/7).
Lokasi dua kabupaten ini ternyata berdekatan. Kendati demikian, penanganan yang berbeda membuat penyakit ini bisa ditekan. Ia menambahkan hingga saat ini belum ada penambahan kasus baru hepatitis A di Trenggalek.
Ia menyebut hingga saat ini Dinas Kesehatan di kabupaten maupun provinsi setempat terus melakukan pencegahan. Antara lain seperti membagi bubuk desinfektan hingga melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup bersih sehat (PHBS). Masyarakat juga diminta menjaga asupan makanan bergizi dan tidak mengkonsumsi makanan dalam satu wadah dengan penderita hepatitis A.
Selain itu, dinas kesehatan setempat terus melakukan surveillans dan pemantauan kasus hepatitis A di Trenggalek. "Bahkan tidak menutup kemungkinan penyelidikan epidemiologi (PE) yang tengah dilakukan di Pacitan juga diselenggarakan di Trenggalek. Saya sudah minta tim PE untuk ikut menyelidiki hepatitis A di Trenggalek karena lokasinya berdekatan," ujar Wiendra.
Sebelumnya berdasarkan data Dinkes Jatim total penderita hepatitis di Trenggalek ada 303 pasien. Rinciannya, sebanyak 227 pasien hepatitis A dan sisanya hepatitis B serta C.
Kepala Dinkes Jatim Kohar Hari Santoso menyebut wabah ini tidak ada kaitannya dengan yang terjadi di Pacitan. Menurutnya, hepatitis di Trenggalek sudah terjadi lebih dulu.
"Kalau dilihat datanya, di Trenggalek kan mulai menyerang dari Januari sampai Mei sementara di Pacitan bulan kemarin. Jadi justru lebih dulu Trenggalek," ujar Kohar, Selasa (2/7).