Rabu 18 Dec 2024 14:34 WIB

Dukung Ekonomi Ramah Lingkungan, Anggota DPR Novita Hardini: Kami Ingin Gali Emas Hijau

Novita Hardini berkomitmen mengembangkan Trenggalek jadi pusat ekonomi hijau.

Tokoh perempuan asal Trenggalek Novita Hardini (ketiga kiri).
Foto: Dok Republika
Tokoh perempuan asal Trenggalek Novita Hardini (ketiga kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPR RI Novita Hardini mendukung penuh upaya ekonomi hijau yang dicanangkan Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.

Dalam kunjungan reses pada Senin (16/12), Novita menyoroti Desa Sawahan, Kecamatan Watulimo, khususnya kawasan wisata Durensari, sebagai lokasi potensial untuk pengembangan ekonomi hijau.

Baca Juga

Ia menegaskan pentingnya pendampingan agar kawasan tersebut dapat berpartisipasi dalam perdagangan karbon secara optimal.

"Kami berharap pendampingan bisa sampai ke Trenggalek. Saya, sebagai anggota DPR RI akan menjalankan fungsi legislasi, penganggaran, dan pengawasan untuk mendukung upaya ini," ujar Novita melalui keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.

Sementara itu, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut menegaskan komitmennya untuk menjaga kelestarian lingkungan sekaligus memaksimalkan potensi ekonomi hijau.

Menurutnya, menjaga alam bukan hanya soal konservasi, melainkan juga peluang ekonomi bagi masyarakat.

"Kami sadar Trenggalek memiliki potensi tambang emas. Namun, bukan emas kuning yang ingin kami gali, melainkan emas hijau. 'Masak' kami menjaga alam tidak mendapatkan insentif dari perdagangan karbon," kata dia.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa ekonomi hijau merupakan solusi konkret untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat tanpa merusak lingkungan.

Di lokasi yang sama Kepala Pusat Industri Hijau Apit Pria Nugraha mengatakan Kabupaten Trenggalek memiliki potensi besar di sektor kehutanan yang dapat dikonversi menjadi nilai ekonomi karbon. Dengan ekosistem yang masih terjaga, Trenggalek dinilai berpeluang besar untuk memasuki pasar perdagangan karbon internasional.

"Tren ekonomi hijau memungkinkan potensi kehutanan dikonversi menjadi nilai ekonomi karbon. Ini bisa diklaim, dijual, bahkan dimasukkan ke dalam skema pendanaan seperti Replus, yang memungkinkan memperoleh pendanaan cukup besar," ucapnya

Menurut dia, langkah tersebut tidak hanya membuka peluang pendanaan, tetapi juga mendorong ekonomi berkelanjutan yang selaras dengan upaya pelestarian lingkungan.

Dengan dukungan penuh dari DPR RI, pemerintah daerah, dan lembaga terkait, Kabupaten Trenggalek diharapkan mampu menjadi salah satu daerah percontohan dalam pengembangan ekonomi hijau dan perdagangan karbon.

Selain memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat, upaya tersebut juga akan menjadi tonggak penting dalam menjaga kelestarian alam untuk generasi mendatang.

Untuk itu, Novita mengaku optimis langkah tersebut akan menjadi sinergi positif antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat.

“Ekonomi hijau adalah masa depan kita. Ini bukan hanya tentang ekonomi, tetapi juga tentang menjaga bumi kita tetap lestari," ujar Novita.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Republika Online (@republikaonline)

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement