Rabu 03 Jul 2019 18:02 WIB

Pemkot Solo Tambah Mitra BPMKS

Toko mitra program BPMKS diperkirakan bertambah 10 toko.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Yusuf Assidiq
Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo
Foto: Republika/Andrian Saputra
Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, Jawa Tengah, menambah toko mitra sebagai penyedia barang kebutuhan sekolah untuk program Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Solo (BPMKS). Dengan penambahan tersebut, pemanfaatan BPMKS diharapkan lebih optimal.

Toko mitra program BPMKS diperkirakan bertambah 10 toko. Awalnya, jumlah toko mitra hanya 15 toko.

Berkaca dari implementasi BPMKS nontunai pada akhir 2018, terbatasnya jumlah toko mitra menyebabkan warga saling berebut untuk memanfaatkan BPMKS di toko mitra yang telah menjalin kerja sama dengan pemkot.

Bahkan, ada sejumlah warga yang menginap di emperan toko agar tidak kehabisan stok. Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, memastikan kejadian pada akhir 2018 tersebut tidak terjadi lagi tahun ini.

"Sebab kami akan menambah toko mitranya. Penambahannya berapa belum bisa kami sampaikan. Yang tahun kemarin belum dibelanjakan, bisa dibelanjakan sekarang," katanya, kepada wartawan, Rabu (3/7).

Kejadian pada akhir 2018 tersebut juga disebabkan karena waktu pemanfaatan BPMKS sangat terbatas. Saat itu, kartu BPMKS baru dibagikan pada 21 November 2018 dan harus sudah dimanfaatkan sampai 10 Desember 2018.

Tahun ini, waktu pemanfaatan BPMKS lebih panjang dari tahun lalu. Pemkot membatasi pemanfaatan BPMKS hingga 31 Desember 2019. Sehingga, pemegang BPMKS bisa leluasa memanfaatkan kartu tersebut untuk berbelanja sewaktu-waktu.

Kelonggaran waktu tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan orangtua yang anaknya menerima BPMKS. Sehingga tidak terjadi lagi perebutan stok barang di toko mitra.

"Sekarang sistemnya semakin baik. Kecuali kalau masyarakat belanjanya di akhir semua. Itu namanya sengaja. Sudah diberi waktu satu bulan misalnya, tapi semua milih belanja di akhir bulan. Ya jangan begitu," ujar wali kota.

Jika nantinya masih terjadi desak-desakan warga dalam memanfaatkan BPMKS atau menginap di emperan toko, maka wali kota tak segan mengerahkan personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk menertibkan.

Wali kota juga mengancam bakal mencabut program tersebut. "Toko mitra banyak, stok juga saya jamin aman, lha kok masih ada yang berebut, BPMKS saya cabut saja," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement