Rabu 26 Jun 2019 11:28 WIB

Tahlil 266 tak Berizin, Wiranto Cari Pihak Sponsor Demo Liar

Wiranto menegaskan akan mencari penanggung jawab aksi tanpa izin dari kepolisian.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Andri Saubani
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto.
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Wiranto, menyatakan akan mencari penanggung jawab aksi yang tak berizin. Menurutnya, aparat keamanan dapat membubarkan aksi tak berizin berdasarkan peraturan perundang-undangan.

"Kalau ada yang demonstrasi liar, saya katakan, tentu ada sponsornya, ada yang menggerakan, yang bertanggung jawab. Mereka nanti kita cari," ujar Wiranto di depan ruang kantornya di Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Rabu (26/6).

Baca Juga

Ia menuturkan, pihak keamanan tidak memberikan izin untuk aksi atau demonstrasi yang dilakukan di sekitar gedung Mahkamah Konstitusi (MK). Jika ada yang tetap melakukan demonstrasi tanpa mengantongi izin, maka aparat keamanan dapat membubarkan demonstrasi tersebut.

"Kalau tidak ada izin maka polisi berhak membubarkan. Ini semua ada di undang-undang ya, bukan polisi ngarang sendiri. Itu saja sederhana. Kita tunggu aja nanti," terangnya.

Kapolres Jakarta Pusat, Komisaris Besar Polisi Harry Kurniawan, mengatakan, kepolisian tidak mengeluarkan izin untuk aksi yang akan dilaksanakan di sekitar MK. Untuk itu, ia akan memastikan terlebih dahulu kepada massa yang berkumpul di sekitar gedung MK.

"Saya mau tanya dulu sampai jam berapa. Kalau kita kan tidak keluarkan izin. Kan kalau polisi ada tahapan SOP, jelas perintah pimpinan tidak boleh, ya toh? Makanya kan kita tidak ada tapi-tapi, ikuti aturan," ujar Harry di sekitar Gedung MK, Jakarta Pusat, Rabu (26/6).

Karena itu, ia akan memastikan terlebih dahulu kepada massa yang berkumpul di sekitar MK terkait asal mereka. Informasi yang ia terima sebelumnya, tidak ada aksi yang dilakukan hari ini. Karena itu pula, jalan di depan Gedung MK ditutup oleh kepolisia .

"Polisi tidak mengeluarkan izin aksi di depan kantor MK makanya kita tutup. Kalau massa dateng kan kita mau tanya datang dari mana?" katanya.

Pantauan Republika di sekitar Patung Arjuna Wiwaha, Thamrin, Jakarta Pusat, massa Tahlil Akbar 266 sudah berkumpul sejak pagi tadi. Sekitar pukul 10.30 WIB, mobil komando yang dilengkapi pengeras suara tiba di lokasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement