Sabtu 01 Jun 2019 17:33 WIB

Ani, Ditinggal Tugas di Awal Menikah Hingga Jadi Ibu Negara

Ibu Ani Yudhoyono dan SBY dianggap potret kesetiaan hingga maut memisahkan.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Ratna Puspita
 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersama  Ani Yudhoyono
Foto:
(file foto) Ibu Negara Ani Yudhoyono saat jeda pengambilan gambar wawancara di Istana Negara, Jakarta, Kamis (15/4/2010).

Menjadi istri seorang SBY bukan berarti menghindarkan Ani dari fitnah. Salah satu fitnah yang diterima adalah fitnah berbau SARA yang menyerang Ani menjelang Pilpres 2004.

Pada saat itu SBY diserang fitnah, Ani disebut beragama Kristen dan SBY disebut pindah ke Katolik. Tuduhan ini dibantah langsung oleh SBY, seperti dikutip dalam minibiografi SBY: Sang Kandidat (2004).

"Inilah yang saya cemaskan, bahwa politik kita ini sudah politik kotor, fitnah dan bukan politik yang cerdas. Saya katakan, saya ini lahir di Pondok Pesantren Tremas. Ibu saya keluarga Kyai Tremas, ayah saya santri dari Gontor. Sejak lahir saya sudah islam, istri saya lahir sudah Islam, dan sudah Hajjah," kata SBY pada 2004.

Pada 2007, fitnah kembali menghampiri Pasangan orang nomor 1 di Indonesia tersebut. Fitnah muncul dari mulut mantan Wakil Ketua DPR RI Zaenal Ma'arif, yang sakit hati lantaran SBY sebagai presiden menandatangani surat pemecatannya. Ia menuding, SBY sudah pernah menikah sebelum masuk Akmil.

Bukan main, tudingan SBY ini menimbulkan kemarahan dari keluarga SBY. Diceritakan eks Jubir SBY, Dino Patti Djalal melalui buku yang ditulisnya 'Harus Bisa! Catatan Harian Dino Patti Djalal' (2009). "Presiden SBY dan Ibu Ani kemudian segera mengumpulkan keluarganya," papar Dino dalam buku tersebut.

photo
Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Bambang Yudhoyono mengangkat peti jenazah Ani Yudhoyono menuju gedung KBRI di Singapura, Sabtu (1/6). (EPA-EFE)

Akhirnya keluarga pun memutuskan menempuh jalur hukum. Ani Yudhoyono dengan setia mendampingi SBY yang seorang presiden, melapor langsung ke Polda Metro Jaya atas fitnah Zaenal Maarif. Beberapa waktu kemudian, proses hukum bergulir dan menyatakan Zaenal Ma'arif bersalah.

Usai sudah menjadi presiden, SBY tetap saja diserang fitnah. Kali ini terkait aksi 4 November 2016. Di media sosial, SBY disebut menjadi dalang pembiayaan aksi berujung kericuhan tersebut. Ani, sebagai istri yang tidak terima suaminya dituduh demikian pun rajin membalas di media sosial, khususnya Instagramnya.

"10 tahun Pak SBY memimpin negara, tidak ada DNA keluarga kami berbuat yang tidak-tidak. Jadi kalau ada tuduhan kepada pak SBY yang menggerakkan dan mendanai aksi damai 4 November lalu, itu bukan hanya fitnah yang keji, tetapi juga penghinaan yang luar biasa kepada pak SBY, " kata Ani Yudhoyono di akun Instagramnya. 

Hingga akhirnya, pada Sabtu 1 Juni 2016, maut pun memisahkan Ani Yudhoyono dan sang suami. Dukungan dan kenangan dari masyarakat terus mengalir dan memuji-muji sosok Ani Yudhoyono dan SBY, yanh terus berdampingan hingga maut memisahkan, sebagai potret kesetiaan hingga maut memisahkan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement