REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekitar 100 orang warga negara Indonesia mengantre untuk melayat Ibu Negara 2004-2014, Ani Yudhoyono, di KBRI Singapura, Sabtu (1/6).
"Hati saya terpanggil, saya sedih," kata WNI yang tinggal di Singapura, Ratna. Meskipun tidak mengenal Ibu Ani Yudhoyono secara langsung, ia merasa seperti bersaudara.
Kebaikan Ibu Ani dan kesetiaannya Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono mendampingi menjadi inspirasi. "Apa yang mau dikatakan," katanya sambil mengelap air mata menggunakan kerudung. Mata perempuan bersuamikan warga negara Singapura itu sembab.
Sama dengan Ratna, WNI bernama Ulfa juga merasa sedih dengan meninggalnya Ibu Ani Yudhoyono. "Bagaimana ya, saya rutin mengikuti cerita Bu Ani di instagram, sudah merasa sangat kenal," kata dia.
Politisi asal Kota Batam, Helmi juga dalam barisan warga yang mengantre untuk melayat. "Kita kehilangan ibu negara yang sangat dekat dengan rakyat, seseorang yang sangat menginspirasi," kata dia.
Ia berharap dapat memberikan penghormatan terakhir kepada Ani Yudhoyono. Ani Yudhoyono meninggal dalam perawatan intensif di National University Hospital Singapura, Sabtu. Rencananya, jenazah Ani akan dibawa ke Jakarta, malam ini.