Rabu 22 May 2019 12:58 WIB

Polisi Amankan Amplop Berisi Uang dari Terduga Provokator

Polisi juga menyita satu unit ambulans berlogo partai yang berisi batu dan alat-alat.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Teguh Firmansyah
Sejumlah anggota TNI datang untuk menenangkan massa di Jalan Jatibaru Raya, Tanah Abang, Jakarta, Rabu (22/5).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah anggota TNI datang untuk menenangkan massa di Jalan Jatibaru Raya, Tanah Abang, Jakarta, Rabu (22/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi mengamankan ambulans dengan logo partai berisi batu dari kejadian kericuhan yang terjadi di sekitar Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Thamrin, Jakarta Pusat, dan Jalan KS Tubun, Petamburan, Jakarta Pusat.

Selain itu, dari hasil penggeledahan terhadap terduga provokator yang diamankan, ditemukan berbagai amplop berisi uang.

Baca Juga

"Ada satu ambulans. Saya tak akan sebutkan ambulansnya ada partainya, itu penuh dengan batu dan alat-alat. Sudah kami amankan," ungkap Kepala Divisi Humas Polri, Inspektur Jenderal Muhammad Iqbal, di Kemenko Polhukam, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (22/5).

Ia juga menyampaikan, dari hasil penggeledahan terduga provokator yang diamankan kelolisian ditemukan berbagai amplop. Menurut mantan Wakil Kepala Polda Jawa Timur tersebut, amplop-amplop itu berisi uang.

"Uangnya masih ada. Sedang kami sita dan saat ini Polda Metro Jaya sedang mendalami hal tersebut," terangnya.

photo
Sejumlah massa aksi membakar ban di Jalan Jatibaru Raya, Tanah Abang, Jakarta, Rabu (22/5).

Kepolisian mengamankan setidaknya 69 terduga provokator pada peristiwa kericuhan antara massa dengan petugas keamanan semalam. Kericuhan terjadi di sekitar kantor Bawaslu, Thamrin, Jakarta Pusat.

"Massa yang tadi (di Bawaslu) sudah terurai pukul 03.00 WIB oleh petugas. Dari insiden itu, Polda Metro Jaya mengamankan 58 orang yang diduga provokator dan saat ini sedang kita dalami," ujar Iqbal.

Pada saat yang tak jauh berbeda, massa dengan jumlah sekitar 200 orang berkumpul di Jalan KS Tubun, Petamburan, Jakarta Pusat. Kericuhan kembali terjadi hingga pukul 05.00 WIB. Massa melemparkan batu, molotov, petasan, dan botol ke arah petugas keamanan dan dibalas dengan gas air mata.

"Kami amankan 11 orang dari ratusan massa itu yang diduga provokator. Saat ini sedang didalami di Polda Metro Jaya," jelas Iqbal.

Ia menerangkan, dari beberapa kejadian tersebut polisi menduga mayoritas massa tersebut berasal dari luar Jakarta. Beberapa di antaranya berasal dari Jawa Barat, Banten, dan Jawa Tengah. Polisi menduga, kericuhan semalam adalah peristiwa yang sudah direncanakan sebelumnya.

"Peristiwa dini hari tadi adalah bukan massa spontan. Bukan massa spontan. Bukan peristiwa spontan. Tapi adalah peristiwa by design," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement