Sabtu 18 May 2019 07:43 WIB

GT Cikarut Dipindah, Purwakarta Waspadai Kepadatan di Arteri

Purwakarta akan memberlakukan sat jalur di arteri GT Cikarang Utara.

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Friska Yolanda
Foto udara Gerbang Tol Cikarang Utama di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (16/5/2019).
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Foto udara Gerbang Tol Cikarang Utama di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (16/5/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Jajaran Polres Purwakarta, mewaspadai kepadatan di jalur arteri pada saat arus mudik 2019. Hal ini dilakukan menyusul dipindahnya gerbang tol (GT) Cikarang Utama (Cikarut) ke gerbang tol baru di KM 70 Tol Jakarta-Cikampek dan KM 67 Tol Cipularang. Dengan adanya dua GT di wilayah perbatasan itu, jika terjadi kepadatan di tol maka berimbas pada jalur arteri di wilayah Purwakarta.

Kapolres Purwakarta AKBP Matrius, mengatakan, saat ini pembahasan mengenai kesiapan menyambut musim mudik, sedang digodok. Terutama, untuk mencari solusi yang dilakukan kepolisian untuk mengantisipasi kepadatan kendaraan pada arus mudik.

"Salah satu yang akan dilakukan yaitu one way terlama dan terpanjang. Sebab, one way akan diberlakukan mulai 31 Mei, 1 dan 2 Juni," ujar Matrius, disela-sela pengecekan jalur mudik, kepada Republika.co.id, Jumat (17/5).

Diberlakukannya one way ini akan berimbas pada kepadatan kendaraan di dalam tol. Apalagi, saat ini GT Cikarut dipindah ke GT Cikampek Utama di KM 70 Tol Jakarta-Cikampek dan GT Kalihurip Utama di KM 67 Tol Cipularang.

Dengan adanya dua gerbang tol baru ini, dipastikan akan berimbas pada jalur arteri Purwakarta. Termasuk, est area yang ada di ruas Tol Cipularang yang masuk ke wilayah Purwakarta.

Dengan demikian, sambung Matrius, pihaknya harus menyiapkan segala sesuatunya di sepanjang arteri. Seperti, menambah rambu-rambu informasi, menyiapkan kantong parkir, sampai pengaturan parkir di rest area.

Mengenai rest area, lanjut Matrius, ada lima titik yang masuk ke wilayah Purwakarta, yaitu, di KM 72 jalur A dan B, KM 88 jalur A dan B serta KM 97 jalur B Tol Cipularang. Guna mengantisipasi kepadatan di dalam tol, akibat banyaknya kendaraan yang ingin ke rest area, pihaknya sudah menghimbau kepada pengelola supaya parkir kendaraan maksimalnya dua jam.

"Tetapi, jika benar-benar padat, maka parkirnya bisa satu jam saja," ujar Matrius.

Selain itu, pihaknya meminta supaya pengelola rest area segera melakukan penataan, terutama penataan pedagang, serta menambah toilet. Hal ini bertujuan agar tidak terjadi antrean saat pesan makanan ataupun saat ke toilet yang bisa berimbas pada lamanya waktu parkir.

Pimpinan proyek GT Kalihurip Utama, Edi Purwanto, mengatakan, gerbang tol yang berada di Desa Dawuan, Kecamatan Cikampek, Karawang ini, pembangunannya terus dikebut siang dan malam. Penyelesaian dilakukan karena akan diujicoba pada 21 Mei.

"Saat ini, pembangunan sudah 70 persen. Adapun tahapannya, menyelesaikan peralatan penunjang tol," ujar karyawan PT Kadi International ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement