Senin 13 May 2019 00:27 WIB

Isu Demokrat Diusir Koalisi, Sandiaga: Tak Sesuai Kenyataan

Cawapres 02 Sandiaga menyebut pernyataan Demokrat keluar tak sesuai kenyataan

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto (kedua kanan) dan Sandiaga Salahudin Uno (kanan) serta Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais menikmati menu kuah beulangong (kari daging sapi) yang dimasak untuk merayakan tradisi meugang (hari pemotongan hewan) pertama di Posko BPN Prabowo-Sandi, Banda Aceh, Aceh, Jumat (3/5/2019).
Foto: Antara/Irwansyah Putra
Calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto (kedua kanan) dan Sandiaga Salahudin Uno (kanan) serta Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais menikmati menu kuah beulangong (kari daging sapi) yang dimasak untuk merayakan tradisi meugang (hari pemotongan hewan) pertama di Posko BPN Prabowo-Sandi, Banda Aceh, Aceh, Jumat (3/5/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 02 Sandiaga Salahuddin Uno menanggapi pernyataan Wakil Ketua Umum (Waketum) DPP Partai Gerindra, Arief Puoyono yang meminta Partai Demokrat (PD) keluar dari Koalisi pendukung pasangan Prabowo-Sandi. Ia pun menyayangkan adanya pernyataan tersebut. 

"Saya sangat menyayangkan, mengkritik tajam ucapan seperti itu di bulan suci Ramadhan karena itu tak sesuai dengan kenyataan," ujar Sandiaga di Sekretariat Nasional (Seknas) Prabowo-Sandi, Jalan Hos Cokroaminoto, Jakarta, Ahad (12/5).

Baca Juga

Eks wakil gubernur DKI Jakarta itu menambahkan bahwa ungkapan tersebut bertentangan dengan spirit kebersamaan. Ia menegaskan bahwa Koalisi Indonesia Adil Makmur sangat solid dan sudah dikonfirmasi oleh para sekjen pada acara buka puasa para sekjen pada Sabtu (11/5) kemarin di kediaman Muzani. 

Sandiaga juga membantah adanya anggapan yang menyebut Demokrat mengalami penurunan suara di Pemilu 2019 karena bergabung dalam koalisi pendukung Prabowo-Sandi. "Insyaallah kita sama-sama berharap kesolidan koalisi kita dalam Pilpres kemarin mendatangkan keberuntungan bagi seluruh anggota koalisi karena kita berjuang bersama," katanya

Hal yang sama sebelumnya juga disampaikan Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) dari Partai Gerindra, Ahmad Muzani. Muzani tak menghiraukan pernyataan Wakil Ketua Umum Gerindra, Arief Poyuono, soal Partai Demokrat. Menurut Muzani, kondisi koalisi tercermin dari berkumpulnya para sekretaris jenderal (sekjen) partai koalisi Adil-Makmur pada kegiatan buka bersama di rumahnya.

Sebelumnya melalui keterangan tertulis, Arief mempersilakan Partai Demokrat keluar dari Koalisi Indonesia Adil-Makmur. Ia mengatakan hal itu lantaran partai berlambang mercy itu tidak memiliki sikap politik yang jelas. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement