Ahad 12 May 2019 20:04 WIB

BPN Pastikan Prabowo-Sandiaga Kawal Reformasi

Berkat peristiwa 1998 silam kebebasan berdemokrasi dapat dinikmati hingga saat ini.

Rep: Ali Mansur/ Red: Andi Nur Aminah
Capres cawapres no urut 02 Prabowo Subianto (kiri) dan Sandiaga Salahudin Uno, Tol reformasi
Foto: Antara/Irwansyah Putra
Capres cawapres no urut 02 Prabowo Subianto (kiri) dan Sandiaga Salahudin Uno, Tol reformasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peristiwa bersejarah telah 21 tahun dilewati tapi semangat reformasi harus tetap  dijaga. Tidak terkecuali oleh pasangan calon presiden dan wakil presiden yang bakal terpilih nanti. Demikian disampaikan oleh Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Suhendra Ratu Prawinegara.

Ia mengatakan, berkat peristiwa 1998 silam kebebasan berdemokrasi dapat dinikmati hingga saat ini. Suhendra sebagai aktivis 1998, mengaku dia tidak mungkin mengkhianati reformasi. Menurutnya peristiwa 1998 sejatinya merupakan gerakan rakyat (people power) atau kedaulatan rakyat. Jadi, gerakan rakyat sejatinya pernah terjadi di negeri ini.

Baca Juga

"Saat itu kami bersama para tokoh, rektor, komponen kampus, masyarakat bersama Sri Sultan Hamengkubuwono X merancang aksi rakyat berupa Pisowonan Agung di Alun-Alun Utara Keraton Yogyakarta," jelas Suhendra saat dihubungi melalui pesan singkat, Ahad (12/5).

Oleh karena dirinya sangat yakin pasangan calon Prabowo Subianto-Sandiaga Uno memiliki komitmen yang tidak tinggi untuk mengawal proses demokrasi ini sesuai arah dan tujuannya. Prabowo-Sandiaga juga bakal menjunjung tinggi demokrasi dan kedaulatan rakyat. "Kami sangat yakin Pak Prabowo dan Bang Sandi mempunyai komitmen untuk menjaga reformasi ini," tutur Suhendra.

Tak hanya itu Prabowo-Sandiaga jika terpilih nanti juga tidak membungkam kedaulatan rakyat. Salah satu ciri negara demokrasi itu adalah kebebebasan pers yang bertanggung jawab. "Sekali lagi saya sampaikan Insha Allah Prabowo Sandi akan mengawal dan menuntaskan proses reformasi jika mereka terpilih sebagai pimpinan nasional republik ini," tutup Suhendra. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement