Jumat 10 May 2019 21:02 WIB

Jalur Gentong Disiapkan untuk Arus Mudik

Sejumlah sarana perlu ditambah di jalur Gentong demi keselamatan pemudik.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Indira Rezkisari
Aparat kepolisian memantau kesiapan Jalan Raya Gentong, Kabupaten Tasikmalaya, jelang arus mudik Lebaran, Jumat (10/5).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Aparat kepolisian memantau kesiapan Jalan Raya Gentong, Kabupaten Tasikmalaya, jelang arus mudik Lebaran, Jumat (10/5).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Jalan Raya Gentong di Kabupaten Tasikmalaya mulai dipersiapkan menjelang Lebaran 2019. Jalur Gentong selalu menjadi langganan kemacetan saat arus mudik dan arus balik Lebaran.

Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Febry Kurniawan Ma'ruf mengatakan, secara umum Jalur Gentong sudah bisa dilalui oleh para pemudik saat Lebaran 2019. Namun, ada beberapa sarana dan prasarana yang mesti ditambahkan demi menjaga keselamatan para pengguna jalan.

Baca Juga

"Kita sudah cek, ada beberapa titik, baik itu titik rawan kemacetan (trouble spot) dan titik rawan kecelakaan (black spot), serta kerawanan lainnya," kata dia saat memantau langsung Jalur Gentong, Kabupaten Tasikmalaya, Jumat (10/5).

Setidaknya, ada 13 titik rawan kemacetan dan delapan titik rawan kecelakaan yang ada di Jalur Gentong. Berdasarkan pantauan, beberapa jalur di Jalan Raya Gentong masih terdapat pekerjaan berupa pengaspalan. Rambu-rambu juga masih terlihat minim. Selain itu, penerangan jalan pada malam hari sangat terbatas.

Febry mengatakan, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan instansi terkait untuk menambah rambu-rambu lalu lintas di Jalan Raya Gentong, terutama titik-titik yang rawan longsor. Pihaknya juga akan meminta penyiagaan alat berat untuk mengantisipasi bencana alam yang bisa datang sewaktu-waktu. Apalagi, lanjut dia, kondisi cuaca saat ini masih belum menentu dan curah hujan masih cukup deras.

"Kita akan memastikan jalur-jalur yang akan dilewati saat arus mudik maupun arus balik Lebaran 2019. Prinsipnya bisa kita pergunakan, tapi perlu beberapa penambahan," kata dia.

Ia mengakui, untuk penerangan jalan saat ini belum terlalu maksimal. Ia berharap pada instansi terkait untuk segera membenahinya.

"Karena ini jalur nasional, nanti bisa dikomunikasikan melalui tingkat kabupaten sampai dengan provinsi dan nasional. Karena memang ini atensi dari seluruh pihak, khususnya kegiatan operasi nasional," kata dia.

Kasie Dalops Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Tasikmalaya Ade Suryana mengatakan telah menyiapkan personel untuk mengantisipasi arus mudik dan arus balik Lebaran 2019. Saat operasi nanti, sebanyak 56 personel Dishub Kabupaten Tasikmalaya akan ditempatkan di titik-titik rawan.

Potensi kerawanan yang umumnya terjadi saat arus mudik dan arus balik Lebaran di antaranya kemacetan dan longsor. Selain itu, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Dishub Provinsi Jawa Barat dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk menambah rambu-rambu lalu lintas.

"Yang kita khawatirkan beberapa jalur rawan longsor, karena memang cuaca saat ini. Apalagi tebing di sini curam-curam," kata dia.

Ia menambahkan, Dishub Kabupaten Tasikmalaya juga akan berkoordinasi pihak terkait untuk membenahi fasilitas penerangan jalan di Jalur Gentong. Sejak awal puasa sudah ada tiga orang meninggal dunia karena mengalami kecelakaan di jalur itu.

"Ini untuk memperbaiki lampu jalan kan cukup besar biayanya. Rata-rata itu hilang akinya, dan sebagian juga rusak," kata dia.

Ade menambahkan akan menyiagakan personel di persimpangan-persimpangan yang biasa menjadi sumber kemacetan. Banyaknya kendaraan yang melintas akan membuat lalu lintas terhambat di persimpangan.

Sementara pada arus balik, titik-titik yang akan diwaspadai adalah tempat rekreasi. "Itu biasanya jadi sumber macet. Kita akan siagakan personel di titik-titik itu," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement