Kamis 09 May 2019 18:18 WIB

BNN Semakin Mewaspadai Modus Penyelundupan Narkoba

Peredaran narkoba selalu mencari celah.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Esthi Maharani
Gedung Badan Narkotika Nasional (BNN).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Gedung Badan Narkotika Nasional (BNN).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Humas Badan Narkotikia Nasional (BNN), Kombes Sulistyo Pudjo menanggapi terkait penemuan paket “Kopi Shabu” Amerika Serikat seberat 148 kilogram yang diamankan oleh Satuan Narkoba Polres Metro Jakarta Barat dan dikendalikan jaringan internasional narkotika. Pudjo menyebut, modus ini bukanlah hal yang baru, tetapi patut diwaspadai.

"Modus terbaru dengan bungkus kopi merk ternama atau bungkus teh itu bukan hal yang baru. Tapi kita tetap berhati-hati dan waspada dengan modus seperti ini," kata Pudjo saat dihubungi, Kamis (9/5).

Ia menjelaskan, kegiatan narkoba itu termasuk kekuatan yang memiliki efek sangat besar baik dari segi ekonomi, sosial, dan politik. Selain itu, papar Pudjo, peredaran narkoba selalu mencari celah. Oleh karena itu, sambungnya, BNN terus melakukan kerja sama dengan berbagai pihak terkait untuk memberantas peredaran narkoba. Khususnya mewaspadai setiap barang yang masuk ke Indonesia.

"Kita sudah melakukan kerja sama dengan bandara, bahkan dengan pelabuhan-pelabuhan, dalam artian kami sebagai leading sector berencana semua aparat negara terkait mampu berupaya menangkap para sindikat-sindikat pengedar narkoba ini," papar Pudjo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement