Jumat 03 May 2019 07:07 WIB

Pesan Politik Pertemuan AHY dan Jokowi

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka.

Rep: SAPTO ANDIKA CANDRA, DESSY SUCIATI SAPUTRI/ Red: Elba Damhuri
Presiden Joko Widodo (kanan) menerima kunjungan Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Istana Negara, Jakarta, Kamis (2/5/2019).
Foto:
Presiden Jokowi menerima Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Istana Merdeka, Kamis (2/5).

Disinggung terkait koalisi baru, Moeldoko pun memandang semakin banyak partai yang mendukung, maka semakin menguntungkan pemerintah. "Karena, pemerintahan yang efektif ya sebanyak mungkin teman dan sebanyak mungkin koalisi yang semakin kuat. Jadi, politik itu dinamis," ujar Moeldoko.

Tim Kampanye Nasional Koalisi Indonesia Kerja (TKN KIK) menilai tidak menutup kemungkinan bergabungnya Demokrat ke dalam koalisi mereka setelah pertemuan AHY-Jokowi.

Wakil Ketua TKN KIK Abdul Kadir Karding mengatakan, masuknya Demokrat akan membuka peluang partai berlambang bintang mercy tersebut dilibatkan dalam pemerintahan Presiden Jokowi jika kembali terpilih dalam Pemilu 2019 ini.

Namun, hal tersebut sangat bergantung pada hasil pembicaraan Jokowi dan Demokrat. "Tergantung pembicaraan Pak Jokowi dengan Demokrat. Lihat nanti saja hasilnya," kata Karding.

Menurut Karding, sejak awal SBY telah menunjukkan komitmen dan semangat yang sama dengan TKN. Meski bersaing, dia mengatakan, Demokrat dinilai tetap mampu menjaga nilai-nilai universal dalam berbangsa, seperti mengedepankan semangat inklusif dan tidak berpikir sempit.

Selain memuji Demokrat, politikus PKB tersebut memuji Partai Amanat Nasional (PAN) yang tak kalah aktif dalam menciptakan suasana demokrasi yang sejuk. Yaitu, dengan menunjukkan gestur Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan yang datang ke Jokowi untuk membangun komunikasi.

Ditemui terpisah, Sekjen Partai Demokrat Hinca Pandjaitan mengatakan, hingga saat ini koalisi Indonesia Adil Makmur masih utuh. Hinca menegaskan, Partai Demokrat tidak keluar dari koalisi.

"Semuanya masih jalan sebagaimana mestinya. Dan, Demokrat memang begitu, berkoalisi sampai selesai. Kecuali nanti sudah selesai ya, kami bicarakan lagi. Tapi, per hari ini (Kamis) semuanya masih berjalan, 02 masih solid," Hinca menegaskan di Hotel Borobudur.

Sementara itu, calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno, mengaku tidak diberi tahu soal pertemuan antara AHY dan Jokowi. Sandi menegaskan, fokus dari koalisi parpol pendukung Prabowo-Sandiaga adalah menghadapi hasil Pemilu 2019.

Terlebih, soal manajemen koalisi parpol pendukung. "Bagaimana manajemen koalisi, saya meyakinan Demokrat dan PAN dan juga PKS Gerindra, Berkarya, solid di dalam koalisi Indonesia Adil Makmur. Dan, saya meyakini tugas kita sekarang adalah memastikan pemilu ini sesuai dengan tahapannya dan berlaku sesuai dengan harapan masyarakat," kata Sandi.

(rizkyan adiyudha/dian erika nugraheny ed: agus raharjo)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement