Ahad 21 Apr 2019 13:35 WIB

Gus Ipul: Masyarakat tak Punya Energi untuk Berantem

Para kiai pesantren saat ini bergerak meredam gejolak di tataran santri dan alumni.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Andi Nur Aminah
Syaifullah Yusuf
Syaifullah Yusuf

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengatakan, semangat rekonsiliasi pasca-Pilpres yang digagas kiai-kiai sepuh di Jawa Timur, ternyata mendapatkan respons positif. Pesantren-pesantren besar di Jawa Timur saat ini langsung bergerak untuk meredam gejolak di tataran santri, alumni, dan masyarakat luas.

“Pemilu sudah selesai, saatnya kita kembali memikirkan umat dan saat ini para kiai juga telah bergerak mendinginkan suasana. Mereka mengumpulkan santri dan alumni untuk mendinginkan suasana,” kata Gus Ipul usai tasyakuran kantor Fatma Foundation di Jalan Gayungsari Timur 17, Gayungsari, Surabaya, Ahad (21/4).

Baca Juga

Gus Ipul mengaku, para kiai di Jawa Timur baik yang sebelumnya mendukung 01 maupun 02 sepakat, siapa pun yang menang dalam pemilihan presiden adalah sosok yang dikehendaki rakyat. Karenanya, Pilpres ini sejatinya bukan tentang Jokowi-Maruf Amin atau Prabowo-Sandiaga Uni, melainkan tentang bagaimana membangun negara dengan penuh persatuan dan semangat kerja keras.

“Masyarakat sudah tidak ada lagi energi untuk berantem, yang ada energi untuk bersatu membangun Indonesia. Jadi semangat rekonsiliasi ini yang harus terus didorong dan dijaga,” ujar mantan Wakil Gubernur Jawa Timur ini.

Demi mendorong semangat rekonsiliasi bangsa, Gus Ipul mengtakan, para kiai sepuh di Jawa Timur, juga telah merumuskan beberapa langkah. Di antaranya dengan menularkan semangat rekonsiliasi kepada para alumni dan santri, terutama kepada santri yang saat ini juga telah menjadi kiai dan memiliki pondok pesantren.

Lewat langkah ini, maka kiai-kiai alumni pesantren besar juga akan ikut bergerak mendinginkan suasana, khususnya bagi para santri, alumni, dan masyarakat sekitar pesantren. Gus Ipul juga menyatakan akan ada pertemuan lanjutan antara kiai, ulama, dan tokoh masyarakat yang fokus di daerah-daerah.

"Misalnya Mataraman nanti akan digerakkan dari Ploso dan Lirboyo, kemudian wilayah Panturan akan digerakkan dari Langitan, begitu juga tapal kuda dari Sidogiri dan lainnya,” kata Gus Ipul.

Sebelumnya, puluhan kiai sepuh baik itu pendukung 01 maupun 02 bertemu di rumah Gus Ipul di perumahan The Gayungsari, Surabaya pada Jumat (19/4). Para kiai bertemu dan sepakat untuk melupakan perbedaan pilihan. Mereka bersepakat untuk kembali bersatu, mendinginkan suasana dan menata umat.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement