Ahad 21 Apr 2019 06:03 WIB

Jaringan Kiai Santri Nasional Ajak Masyarakat Bersatu

Pemungutan suara menandakan pesta demokrasi sudah selesai.

Polisi mengawal tukang becak yang mengangkut logistik hasil Pemilu 2019 di Jalan Tambak Sari, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (18/4/2019).
Foto: Antara/Didik Suhartono
Polisi mengawal tukang becak yang mengangkut logistik hasil Pemilu 2019 di Jalan Tambak Sari, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (18/4/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) mengajak segenap masyarakat Indonesia untuk kembali bersatu usai melaksanakan Pemilihan Umum Presiden dan Legislatif 2019. JKSN menyatakan pemungutan suara menandakan pesta demokrasi sudah selesai.

"Pemilu sudah selesai. Berbagai lembagai survei telah mengumumkan hasil penghitungan cepat atau ''quick count''. Bagi masyarakat yang tidak percaya dengan hasil penghitungan cepat, silakan menunggu pengumuman dari Komisi Pemilihan Umum atau KPU," kata Ketua Umum JKSN KH Muhammad Rosiqi dalam jumpa pers di Surabaya, Sabtu (20/4).

Baca Juga

JKSN merupakan salah satu kelompok relawan beranggotakan kiai, nyai, santri, dan keluarga pondok pesantren se-Indonesia yang dalam Pemilu Presiden 2019 mengusung pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma''ruf Amin. JKSN mengklaim para relawannya di seluruh Indonesia telah menyumbang suara 70 persen untuk kemenangan Jokowi-Ma''ruf di Pemilu Presiden 2019.

Roziqi mengatakan jika hasil hitung cepat oleh beberapa lembaga survei memang benar maka kemenangan itu milik segenap bangsa Indonesia. Hasil hitung cepat itu menempatkan pasangan calon nomor urut 01 sebagai pemenang Pemilu Presiden 2019. 

"Selanjutnya tidak ada lagi masyarakat Indonesia yang terpetakan sebagai pendukung calon presiden nomor urut 01 atau 02. Mari kita kembali bersatu melihat ke depan. Sisa-sisa pemilu yang kemarin harus kita tinggalkan. Mari bersama-sama menjadikan Indonesia ke depan yang lebih maju, sejahtera, dan berkeadilan," tuturnya.

Mantan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur itu, mengajak segenap masyarakat untuk tabayun dengan menunggu pengumuman resmi KPU tentang hasil pemilu tersebut pada 22 Mei mendatang. "KPU adalah lembaga resmi negara. Kita harus percaya kepada KPU dan ikut mengawal serta mengamankan hasil pemilu yang sudah ditetapkan," ucap Ketua Dewan Masjid Indonesia wilayah Jawa Timur itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement