REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Ma'ruf mengklaim syukuran kemenangan yang dilakukan kubu 01 adalah syukuran kemenangan melawan hoaks. Kemenangan paslon Jokowi-Ma’ruf via hitung cepat sementara ini diklaim TKN sebagai kemenangan rakyat menggunakan hak suaranya tanpa pengaruh hoaks.
"Syukuran kemenangan 01 adalah syukuran kemenangan rakyat atas hoaks. Syukuran ini akan dilakukan dengan kreatif, penuh nuansa budaya, dan semangat merangkul semua," ujar Juru Bicara TKN Ace Hasan Syadzily, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (20/4).
Menurut Ace, pada saat Jokowi mengetahui hasil akhir Quick Count yang memperlihat kemenangan 01 dengan seliisih angka yang signifikan, Jokowi masih menahan diri agar tidak memunculan euforia yang berlebihan. Jokowi lebih banyak mengajak pendukungnya untuk bersabar menunggu rekapitulasi suara dari KPU.
"Ini juga bagian dari kenegarawanan Pak Jokowi untuk lebih bersikap "menang tanpa ngasorake" (menang tanpa merendah)," kata Ace.
Menurut Ace, dengan tetap menjaga perasaan kubu yang kalah, sikap ini akan membuat semua elemen bangsa untuk tetap tenang menunggu hasil akhir KPU dan menghindari polarisasi, konflik-permusuhan yang pernah terjadi.
Kalaupun ada syukuran atas kemenangan, lanjut Ace, maka syukuran dilakukan untuk mensyukuri kemenangan rakyat yang telah memberikan suaranya tanpa rasa takut, berani melawan intimidasi dan juga berani melawan hoaks. Ace kembali menuding kubu Prabowo atas penggunaan strategi firehose of falsehood, melalui hoaks pada Jokowi.
"Hoaks yang disemburkan ke Pak Jokowi begitu dahsyat mulai dari tuduhan PKI, antek asing, kriminalisasi ulama sampai melarang adzan," kata dia.
Ace menambahkan, rakyat Indonesia membuktikan dalam pemilu bahwa mereka menang dari hoaks, menang melawan fitnah. Ace menambahkan, kemenangan rakyat melawan hoaks patut disyukuri karena mengembalikan demokrasi Indonesia sebagai demokrasi yang sehat dan bermartabat.