REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Golkar, Bowo Sidik Pangarso memberikan salam jempol saat hendak memasuki mobil tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Tersangka kasus dugaan suap kerja sama pengangkutan pupuk antara PT Pupuk Indonesia Logistik (Pilog) dan PT Humpuss Transportasi Kimia itu memberikan hak suaranya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 012 Kelurahan Guntur, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan yang berlokasi di Rumah Tahanan KPK Cabang K-4, Gedung Merah Putih KPK, Rabu (17/4).

Sebanyak 63 Tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memberikan hak suaranya di TPS 012. Para tahanan mulai mencoblos pada pukul 11.00 WIB. Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan, TPS di Gedung Merah Putih KPK merupakan cabang dari TPS 012 Kelurahan Guntur, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan.

"Nantinya proses penghitungan akan ikut TPS 012," ujar Febri saat dikonfirmasi, Rabu (17/4). Febri menuturkan, terdapat empat bilik suara yang disediakan panitia untuk mempermudah dan mempercepat proses pemungutan suara.

Pantauan Republika, sejumlah tersangka kasus korupsi sudah memberikan hak suaranya, seperti mantan Sekertaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham, tersangka kasus suap jual beli jabatan Kementrian Agama, Muhammad Muafaq Wirahadi dan Haris Hasanuddin.

Terdakwa kasus suap proyek PLTU Riau-1, Idrus mengenakan kemeja berwarna putih dengan celana warna sepadan berbalutkan rompi tahanan KPK. Idrus juga sempat memperlihatkan salam jempol, tanda mendukung pasangan calon Joko Widodo alias Jokowi dan Maruf Amin.

Ikuti Whatsapp Channel Republika