Sabtu 13 Apr 2019 21:56 WIB

Prabowo Sedang Bicara, Elite Demokrat Tinggalkan Arena Debat

Saat debat, Prabowo menyinggung kesalahan-kesalahan presiden terdahulu.

Rep: Dian Erika Nugraheny/ Red: Muhammad Hafil
Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Ferdinand Hutahahean
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Ferdinand Hutahahean

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Juru Bicara BPN Prabowo-Sandiaga Uno, Ferdinand Hutahaean, tampak meninggalkan arena debat capres-cawapres di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (13/4) malam. Ferdinand meninggalkan lokasi ketika debat masih berlangsung.

Ferdinand tampak keluar dari arena debat di Grand Ballroom, sekitar pukul 21.10 WIB. Saat ditanya awak media, dia hanya mengatakan sedang sakit perut.

Baca Juga

"Sakit perut," ujarnya singkat.

Kemudian, saat ditanya kembali apakah hal itu terkait dengan pernyataan Prabowo di dalam debat, Ferdinand enggan menegaskan. Prabowo sempat menyinggung tentang presiden-presiden Indonesia sebelum Joko Widodo yang membuat kesalahan terkait kondisi bangsa pada akhir segmen kedua.

"Presiden California kali," tukasnya.

Pernyataan Prabowo yang menyinggung presiden sebelumnya disampaikan saat menanggapi Jokowi dalam debat. "Saya tidak menyalahkan Pak Jokowi. Ini bukan salah bapak, ini salah presiden-presiden sebelumnya," ujar Prabowo.

Sebelum meninggalkan arena debat, Ferdinand juga sempat menenangkan rekannya, Sekretaris Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat, Ardi Mbalembout. Ardi tidak diperbolehkan masuk ke dalam arena debat karena tidak memiliki gelang tanda pengenal undangan.

Ardi sempat emosi dan berteriak-teriak. "Bilang Pak AHY, mulai sekarang Demokrat keluar dari koalisi," teriak Ardi dengan suara kencang.

Kejadian itu mengundang keingintahuan media. Media pun segera mengerubungi Ardi. 

Ardi sempat beradu argumen dengan Ferdinand dan Imelda Sari. Ferdinand memeluk dan menenangkan Ardi untuk meredakan amarahnya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement