Rabu 10 Apr 2019 15:18 WIB

Anies: MRT Jakarta Pemersatu, dari Presiden Hingga OB

MRT Jakarta tak membedakan para penumpangnya.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Gita Amanda
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat meninjau Stasiun MRT Bundaran HI, Selasa (2/4).
Foto: Republika/Haura Hafizhah
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat meninjau Stasiun MRT Bundaran HI, Selasa (2/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengatakan, Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta selain menjadi transportasi publik juga sebagai alat pemersatu. Sebab menurut dia, MRT Jakarta tak membedakan para penumpangnya. 

"Saya sering garis bawahi MRT bukan sekadar alat pemindah warga dari satu tempat ke tempat lain tapi alat pemersatu. Karena di MRT kedudukannya tak menentukan tempat duduknya," ujar Anies dalam sambutannya di Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) DKI, Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (10/4).

Ia menjelaskan, apapun posisi dan jabatannya tak dibedakan saat naik MRT Jakarta. Ia mencontohkan, Office Boy (OB) maupun CEO perusahaan berada dalam gerbong kereta yang sama.

Anies melanjutkan, berbagai latar belakang berbeda dalam antrean yang sama. Bahkan, ia mengatakan, presiden pun berdiri di dalam MRT Jakarta. Sehingga, kata dia, MRT Jakarta harus ditempatkan sebagaj alat pemersatu.

"Transportasi lain ada kelas, di sini nggak ada kelas. Office boy dengan CEO misalnya dalam gerbong yang sama. Semua dengan kerja latar belakang berbeda dalam MRT antreannya sama. Presiden pun berdiri di MRT," kata Anies.

Untuk itu, Anies melanjutkan, masyarakat bisa belajar sebagai masyarakat modern. Di mana setiap hal apapun terencana dan tepat waktu. Kemudian membudayakan tertib dan beradab. 

"Kemudian tertib, efisien, efektif, dan beradab. Beradab artinya ada adab yang dijunjung tinggi. Bahkan di stasiun tidak ditempatkan tempat sampah untuk kita semua belajar," tutur Anies.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement