Senin 08 Apr 2019 14:48 WIB

Groundbreaking Tol NS Link Tunggu Jadwal Pusat

Istana nantinya yang akan mengumumkan kepastian rencana groundbreaking NS Link.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Indira Rezkisari
Sekertaris Daerah Jawa Barat, Iwa Karniwa.
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Sekertaris Daerah Jawa Barat, Iwa Karniwa.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat masih menunggu kepastian jadwal dari Istana Negara terkait rencana Presiden Joko Widodo memimpin groundbreaking Tol North South (NS) Link. Menurut Sekda Jabar Iwa Karniwa, berdasarkan dari laporan Direktur PT Jasa Sarana Diah S Wahyusari, perkembangan rencana groundbreaking menunggu pengumuman resmi dari pihak Istana Negara.

“Nanti Istana yang akan mengumumkan langsung kapan waktunya, kami di provinsi mempersiapkan,” ujar Iwa kepada wartawan di Gedung  Sate, Bandung, Senin (8/4).

Baca Juga

Iwa mengatakan, Provinsi terus mempersiapkan regulasi dan kebutuhan-kebutuhan di lapangan bersama pihak PT Citra Marga Lintas Jabar yang akan membangun jalan tol layang sepanjang kurang lebih 14 kilometer tersebut. “Baik itu regulasi dan kewenangan yang sesuai dengan kewenangan Provinsi,” katanya.

Namun, Iwa memastikan, kemungkinan groundbreaking akan digelar pada April ini namun mengenai waktu dan tanggalnya, pihaknya tidak berada dalam posisi memutuskan. Awalnya NS Link akan dimulai proses pembangunannya pada pekan ketiga Maret lalu.

“April ini Insya Allah, kepastiannya yang pasti April ini,” katanya.

Keputusan dimulainya proyek, kata dia, sudah menjadi kewenangan Pusat mengingat  urusan tol menjadi domain Badan Pengelola Jalan Tol. Persiapan dimulainya proyek fisik sendiri menurut Iwa sudah sangat siap. “Dari berbagai aspek sudah siap, ini mungkin tol yang relatif cepat pelaksanaanya,” katanya.

Sementara menurut Direktur PT Jasa Sarana Diah S Wahyusari, pihaknya menaksir biaya konstruksi untuk seksi I Pasir Koja-Leuwi Panjang mencapai Rp 1,5 triliun. Menggunakan teknologi elevated atau tol layang di lahan milik Pemprov, Diah memastikan pihaknya tidak banyak mengalokasikan anggaran untuk pembebasan lahan. “Kami masih hitung ulang besarannya, perhitungan awal kami sekitar Rp 1,5 triliun investasi fisik seksi I,” katanya.

Diah mengatakan, NS Link yang direncanakan dari Pasir Koja-Supratman diakui Sari dikehendaki untuk pindah trase ke Cicaheum. Alasan pemindahan terkait cagar budaya dan daerah hijau.

Tol yang diprakarsai oleh PT Citra Marga Lintas Jabar yang merupakan konsorsium dari PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk , PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, dan PT Jasa Sarana akan mengawali groundbreaking di lahan dekat tol Pasir Koja milik PT Jasa Marga. “Ini untuk seksi pertama Pasirkoja-Leuwipanjang sejauh 7,4 kilometer, pembangunan tol ini juga sekaligus memastikan komitmen Jasa Sarana mempertahankan kepemilikan saham di CMLJ,” paparnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement