Ahad 07 Apr 2019 09:12 WIB

Kampanye Akbar Prabowo-Sandi Wujud Sinergi Politik-Agama

Politikus PKS menilai kampanye jadi sinergi politik-agama yang kerap dipisahkan.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Indira Rezkisari
Pendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno memadati Stadion Utama Gelora Bung Karno saat kampanye akbar di Jakarta, Minggu (7/4/2019).
Foto: Antara/Hafidz Mubarak
Pendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno memadati Stadion Utama Gelora Bung Karno saat kampanye akbar di Jakarta, Minggu (7/4/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Alhabsyi menyambut baik kampanye akbar calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno yang digelar di Stadion Gelora Bung Karno (SUGBK), Ahad (7/4). Menurutnya kampanye akbar kali ini merupakan bentuk sinergi nyata antara politik dan agama yang selama ini dipisahkan.

"Yang terjadi di GBK sepertinya adalah yang pertama kali di dunia, ada kegiatan kampanye Pilpres yang dimulai dengan shalat berjamaah dan dzikir bersama. Ini adalah wujud nyata sinergi antara agama dan politik yang selama ini dipisahkan atau bahkan mungkin dibenturkan," kata Aboe Bakar dalam keterangan tertulisnya.

Baca Juga

Ia menilai kampanye biasanya selalu diidentikkan dengan pengerahan massa dan atribusi logistik yang memakan biaya yang besar. Namun pada kampanye kali ini, anggota komisi III DPR itu menilai masyarakat datang dengan kesadaran sendiri tanpa imbalan uang atau iming-iming konser artis terkenal.

"Bahkan banyak peserta dari luar kota yang secara swadaya berangkat naik pesawat dan menginap di hotel bintang lima hanya untuk berpartisipasi dalam kampanye ini," katanya.

Ia menambahkan, kampanye Prabowo-Sandi di GBK kali ini menunjukkan praktik politik subtantif. Ia menganggap motif seseorang mengikuti kampanye akbar itu adalah murni untuk memberikan dukungan kepada kandidat, bukan sekedar mencari nasi bungkus, kaos ataupun uang transport.

"Tentunya situasi ini memberikan harapan besar untuk bangsa Indonesia ke depan. Kesadaran politik seperti ini akan dapat menghasilkan para pemimpin yang berintegritas, karena mereka tidak tersandera oleh cost politik yang tinggi. Sehingga diyakini gerakan politik seperti ini akan dapat membawa Indonesia menjadi lebih baik," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement