REPUBLIKA.CO.ID, BALEENDAH - Banjir akibat luapan sungai Citarum di tiga kecamatan yaitu Kecamatan Baleendah, Bojongsoang dan Dayeuhkolot masih merendam pemukiman. Dengan ketinggian bervariasi dari 10 cm hingga 2 meter akses jalan Dayeuhkolot menuju Baleendah dan Banjaran pun terputus.
Salah seorang warga, Usron (65) warga Kampung Jambatan, RW 09 Kelurahan Andir, Kecamatan Baleendah mengaku sudah dua hari terakhir banjir besar merendam tiga kecamatan. Namun, bantuan belum banyak berdatangan.
"Sejak kemarin bantuan belum ada. Biasanya pas surut bantuan datang, dan yang punya relasi dan yang gak ada mah gak dapat," ujarnya dilokasi banjir, Jumat (5/4).
Ia menambahkan, kebutuhan yang diperlukan warga banjir saat ini adalah makanan hingga ban bekas untuk evakuasi. Menurutnya, banyak warga yang tinggal di gang sempit tidak bisa dievakuasi karena kapal tidak bisa menjangkau lokasi.
"Yang urgent dibutuhkan oleh masyarakat makanan nasi bungkus sebab air bersih gak ada. Ban bekas untuk rvakuasi warga dan butuh lampu karena mati lampu dan tambang," katanya.
Berdasarkan pantauan, akses jalan mulai terputus sejak di jalur Moch Toha-Dayeuhkolot, tepatnya didepan pabrik Metro. Kemudian banjir merendam akses jalan Dayeuhkolot-Ciparay, di depan pasar Dayeuhkolot dan jalan Siliwangi. Serta akses jalan ke Banjaran dan Andir-Katapang.
Masyarakat yang hendak melintas jalur tersebut terpaksa menggunakan delman dengan membayar Rp 10 ribu perorang dan perahu yang disediakan oleh TNI Angkatan Udara. Aktivitas di Pasar Dayeuhkolot dan pemukiman juga lumpuh akibat banjir.