Jumat 29 Mar 2019 20:06 WIB

KPK akan Buka 400 Ribu Amplop Serangan Fajar Bowo

Bowo Sidik Pangarso yang terjaring OTT KPK adalah politikus Golkar.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Andri Saubani
Wakil Ketua KPK Basaria Pandjaitan bersama penyidik KPK memperlihatkan barang bukti saat konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (28/3).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Wakil Ketua KPK Basaria Pandjaitan bersama penyidik KPK memperlihatkan barang bukti saat konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (28/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo memastikan akan membuka semua amplop milik Anggota DPR RI Komisi VI Fraksi Golkar Bowo Sidik Pangarso, yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT). Diketahui KPK menyita 400 ribu amplop yang berisi uang sekitar Rp 8 miliar yang diduga uang tersebut akan digunakan untuk melancarkan serangan fajar pada 17 April nanti.

"Kemarin kan kami buka random (acak) saja ada yang isi Rp 20 ribu ada yang isi Rp 50 ribu. Semuanya akan kami buka. Kenapa itu kami bawa," kata Agus di Gedung KPK Jakarta, Jumat (29/3).

"Karena itu terkait jumlah uang yang telah diberikan baik dalam kasus yang kemarin maupun dua kasus sebelumnya. Dibawa supaya teman-teman penyidik membuka kasus ini lebih jelas," kata Agus, menambahkan.

KPK telah menetapkan anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Golkar Bowo Sidik Pangarso tersangka suap kerja sama distribusi pupuk PT Pupuk Indonesia Logistik (PILOG) dengan PT Humpuss Transportasi Kimia (HTK). Selain Bowo, dua tersangka lainnya yakni pihak swasta yang merupakan orang kepercayaan Bowo, Indung sebagai penerima suap dan Marketing Manager PT HTK, Asty Winasti sebagai pemberi suap.

Bowo diduga meminta fee kepada PT HTK atas biaya angkut yang diterima sejumlah 2 dolar AS per metrik ton. Diduga telah terjadi enam kali penerimaan di sejumlah tempat sebesar Rp 221 juta dan 85.130 dollar AS.

Dalam tangkap tangan itu juga ditemukan uang sekitar Rp 8 miliar dalam pecahan Rp 20 ribu dan Rp 50 ribu yang telah dimasukkan dalam amplop-amplop. Uang tersebut diduga bakal digunakan Bowo untuk 'serangan fajar' Pemilu 2019. Politikus Golkar itu kembali mencalonkan diri pada Pemilu 2019 di daerah pemilihan Jawa Tengah II.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement