Jumat 29 Mar 2019 01:44 WIB

50 Perawat Panti Jompo Ambon Ikut Pelatihan di Australia

Pelatihan menyusul kerja sama GLS Australia dengan Pemkot Ambon.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Gita Amanda
Salah seorang perawat sedang memeriksa pasien di rumah sakit (ilustrasi).
Foto: Antara
Salah seorang perawat sedang memeriksa pasien di rumah sakit (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puluhan tenaga perawat panti jompo dari Ambon bakal diberangkatkan ke Australia untuk mendapatkan pelatihan. Hal itu menyusul kerja sama antara Global Labour Solutions (GLS) dari Australia dengan Pemerintah Kota Ambon yang difasilitasi oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melalui kantor Indonesia Investment Promotion Center (IIPC) Sydney yang juga didukung KBRI di Canberra.

GLS dan Pemkot Ambon sepakat dalam kerja sama program pelatihan dan penempatan kerja tenaga perawat dari Ambon di Aged Care Australia. Rencananya, pada tahap awal akan diberangkatkan 50 tenaga perawat panti jompo ke Australia.

Baca Juga

Pejabat Promosi Investasi IIPC Sydney, Sri Moertiningroem, mengatakan kerja sama itu merupakan bentuk implementasi dari kesepakatan komperhensif Indonesia-Australia  atau IA-CEPA. Di mana salah satu prioritasnya adalah sektor pendidikan dan kesehatan.

“Kerja sama yang dilakukan ada tiga, pelatihan dan penempatan pelajar lulusan perawat, pemagangan mahasiswa Akir tahun atau lukisan universitas di pertambangan di Australia, dan penempatan kerja di pemerintahan Northern Territory Australia dengan skema yang ada,” kata Sri seperti rilis humas BKPM yang diterima Republika.co.id pada Kamis (28/3).

Sementara itu Wakil Kota Ambon, Richard Louhenapessy mengatakan mulanya pihaknya hanya menyiapkan 25 tenaga perawat panti jompo untuk diberangkatkan ke Australia. Ambon berupaya menambah jumlah perawat yang diberangkatkan menjadi 50 orang.

Sesuai kesepakatan awal, sebenarnya hanya 25 orang yang akan dibiayai oleh Pemkot Ambon. Tetapi kita berupaya agar lebih banyak perawat yang akan dikirimkan ke Australia untuk bekerja. Sehingga GLS menambahkan bantuan pembiayaan untuk 25 orang. Total yang siap berangkat menjadi 50 tenaga perawat,” katanya.

Para tenaga perawat akan mengikuti program pelatihan berbahasa Inggris dan pemagangan kerja selama dua sampai tiga bulan di Ambon. Pelatihan akan dilanjutkan di Australia mengenai berbagai hal terkait kebutuhan tenaga perawat dan budaya masyarakat Australia.

Dari data BKPM, realisasi investasi dari Australia sepanjang tahun 2018 mencapai USD 594,7 juta, meningkat dari tahun 2017 dengan total realisasi investasi Australia sebesar USD 513,9 juta. Saat ini Australia berada di peringkat 10 besar di bawah Singapura, Jepang, RRT, Hongkong, Malaysia, Korea Selatan, Amerika Serikat, British Virginia Islands dan Belanda.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement