REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara (jubir) Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Andre Rosiade menjelaskan, calon presiden (capres) nomor urut 02 Prabowo Subiato akan soroti langkah penguatan Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada debat keempat nanti. Ia mengungkapkan, Prabowo akan memastikan TNI menjadi tentara yang profesional.
"Karena tentara itu kan tugasnya berlatih dan berperang. Untuk berlatih dan berperang tentu pemerintah harus mempersiapkan segala sumber daya untuk TNI," kata Andre dalam sebuah diskusi di Jakarta, Kamis (28/3).
Ia menuturkan, sejak awal Prabowo memiliki komitmen yang jelas terkait penguatan dan peningkatan kesejahteraan TNI. Oleh karena itu pada debat Pilpres Sabtu (30/3) mendatang, Prabowo akan menyampaikan sejumlah langkah untuk penguatan TNI agar menjadi lembaga yang dicintai masyarakat.
"Jadi gaji aparatur negara itu harus naik, sehingga mereka sejahtera, sehingga mereka fokus bekerja. Termasuk TNI nantinya, polisi pun seperti itu. Nah Pak Prabowo berkomitmen akan memperkuat tentara supaya tentara kita benar-benar profesional," ujarnya.
Selain itu, caleg dapil Sumatra Barat itu menambahkan, Prabowo tidak akan sepakat adanya Dwifungsi TNI. Prabowo akan menyampaikan sejumlah solusi untuk memastikan para perwira menengah (pamen) dan perwira tinggi (pati) tidak menmepati jabatan sipil.
"Kalau (pamen dan pati) berlebih tinggal kembangkan struktur organisasi, minta persetujuan presiden dan minta pembiayaan anggarannya, saya rasa itu solusi, bukan pamen pamen dan pati yang jumlahnya banyak ini dikembalikan institusi sipil, itu mengembalikan dwifungsi namanya, dan itu kemunduran," jelasnya.
Kendati demikian ia memastikan Prabowo tidak akan tampil menyerang pada debat keempat nanti. Prabowo hanya akan fokus pada penyampaian program-program unggulannya.
"Karena prinsip Pak Prabowo begini, kita bisa menang tanpa perlu menyerang," tutur politikus Partai Gerindra itu.