REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Kemarin (27/3) warga Purwakarta digegerkan dengan kejadian seorang ibu yang tega mengubur bayinya hidup-hidup. Saat ini, bayi yang dirawat di RSUD Bayu Asih itu harus mendapatkan bantuan pernafasan (ventilator) di ruang NICU.
Direktur Utama RSUD Bayu Asih Purwakarta, Agung Darwis Suriaatmadja, membenarkan bayi berusia lima bulan itu kini masih menjalani perawatan intensif. Saat ini kondisinya sangat memprihatinkan. Ketika dibawa ke RSUD, bayi perempuan bernama Dian Asriani itu sudah hilang kesadaran.
Sekarang kesadaran bayi tersebut menurun. Dengan kata lain, bayi Dian mengalami gagal bernapas sehingga harus dibantu dengan ventilator. Selain itu, dilihat dari ciri-ciri fisiknya, angka harapan hidup untuk bayi ini sangat tipis. "Butuh keajaiban, untuk bayi malang ini," ujar Agung kepada Republika, Kamis (28/3).
Meski demikian, lanjut Agung, pihaknya terus fokus pada kesembuhan bayi Dian. Salah satu upayanya yakni pengawasan terhadap bayi ini lebih diutamakan dibanding pasien lainnya.
Terkait dengan ibu kandung korban, Agung mengaku sampai saat ini pihaknya belum melakukan pemeriksaan. Informasi yang beredar termasuk dari kepolisian menyatakan ibu kandung bayi ini diduga mengalami depresi. Namun, hingga kini ibu bayi tersebut belum dibawa pihak kepolisian untuk diperiksakan ke RSUD.
"Belum, kami sampai sekarang tidak memeriksa ibunya. Hanya bayinya. Kalaupun pihak kepolisian ingin memastikan ibunya depresi atau tidak, silakan surati RSUD. Nanti kita bantu semaksimal mungkin," ujar Agung.