Kamis 28 Mar 2019 06:44 WIB

TKN: Langkah Jokowi Perkuat Ideologi Negara 5 Tahun ke Depan

Upaya Pemerintahan Jokowi periode mendatang: mengoptimalkan peran dan fungsi BPIP.

Ace Hasan Syadzily
Foto: Republika/Prayogi
Ace Hasan Syadzily

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi-Ma'ruf Amin mengatakan calon presiden nomor urut 01 itu akan melakukan sejumlah langkah untuk memperkuat ideologi negara dalam lima tahun ke depan. Pemerintahan Jokowi periode mendatang akan melakukan sejumlah langkah-langkah yang akan menguatkan ideologi negara.

Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo (Jokowi-Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzily, mengatakan langkah tersebut antara lain mengoptimalkan peran dan fungsi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, menerapkan standarisasi materi dan metode pembelajaran Pancasila dalam sistem pendidikan dan pelatihan yang direkomendasikan BPIP; dan mengevaluasi dan membaharui peraturan perundang- undangan yang bertentangan dengan ideologi Pancasila. 

Baca Juga

Ia mengatakan, dalam mengimplementasikan kehidupan kebangsaan sesuai dengan ideologi Pancasila, Pemerintahan Jokowi mendorong semangat kebhinekaan dan kemajemukan. Perbedaan dalam kemajemukan bukan menjadi sumber masalah jika diikat oleh Ketunggal-ikaan, sebagai sesama saudara sebangsa setanah air.

Untuk itu, Pemerintahan Jokowi-Kiai Ma’ruf terus mendorong semangat toleransi, kerukunan, dan persaudaraan. Sejumlah langkah juga akan dilakukan diantaranya memperkuat moderasi (wasathiyyah) sebagai karakter beragama bangsa Indonesia, memperkuat modal sosial yang hidup dalam masyarakat.

Yaitu, menumbuhkan semangat gotong royong, musyawarah, dan kebhinnekaan yang ika, memperbanyak program pertukaran pomade lintas agama, lintas etnis dan budaya, lintas segmen sosio-ekonomi, dan lintas wilayah, seta revitalisasi institusi sosial masyarakat terkecil seperti RT/RW, dusun dan kampung sebagai ruang membangun solidaritas sosial, gotong royong, dan ruang dialog antarwarga, katanya.

"Pemerintahan Jokowi-Kyai Ma’ruf akan terus melakukan revitalisasi revolusi mental. Perubahan mental karakter bangsa dari mental karakter yang negatif ke mental karakter yang positif harus menjadi strategi pembangunan manusia dan kebudayaan yang terus-menerus diinternalisasi dalam sistem pembangunan, sehingga menjadi sistemik serta mengalami pembudayaan dalam perilaku sehari-hari," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Rabu (27/3).

Revitaliasi Revolusi mental itu dilakukan dalam sistem pendidikan, dengan menekankan nilai-nilai integritas, etos kerja, gotong royong, dan budi pekerti dalam pembelajaran. Revolusi Mental juga akan diimplementasikan dalam tata kelola pemerintahan dengan pembudayaan nilai-nilai transparansi dan akuntabilitas. Selain itu, Revolusi Mental dalam sistem sosial dengan pembudayaan nilai-nilai luhur bangsa dalam institusi keluarga dan interaksi antarwarga.

Sementara itu, dalam Pemilihan Presiden 2019, terdapat dua pasangan calon yang berkompetisi. Pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 01, Jokowi - Ma'ruf Amin dan pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement