REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Wahyu Setiawan, mengungkapkan, usulan para menteri kabinet tidak diundang lagi ke acara debat capres disampaikan oleh BPN Prabowo-Sandiaga Uno. Usulan tersebut, kata Wahyu, sudah diterima dan sepakati bersama termasuk oleh KPU dan TKN Jokowi-Maruf Amin.
"Usulannya dari BPN 02, tetapi usulan itu menurut pandangan KPU memiliki dasar dan kami bisa menerimanya. Kemudian, TKN 01 yang ikut hadir dalam rapat juga bisa menerima," ujar Wahyu kepada wartawan di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (21/3).
Usulan tersebut, kata Wahyu, disampaikan pada rapat di Hotel Sultan, Jakarta, menjelang debat cawapres pada 17 Maret lalu. Pada saat itu, kata Wahyu hadir perwakilan KPU, TKN dan BPN.
"Jadi pada rapat persiapan debat ketiga yang lalu, KPU melakukan rapat dengan para pihak dalam hal ini TKN 01 dan BPN 02. Dalam rapat itu kemudian disepakati bahwa para menteri tidak akan diundang oleh KPU untuk debat keempat dan kelima," ungkap dia.
Wahyu menuturkan, kesepakatan ini juga merujuk kepada debat-debat sebelumnya. Menurut dia, selalu ada dinamika yang membuat KPU dan timses mengevaluasi sejumlah hal termasuk kehadiran para menteri di acara debat.
Lebih lanjut, Wahyu menegaskan bahwa para menteri tidak diundang bukan berarti mereka tidak boleh hadir. Menurut dia, para menteri tetap diperbolehkan hadir tetapi tidak menggunakan undangan dari KPU, tetapi undangan dari tim sukses. KPU akan menambahkan undangan untuk para tokoh, akademis dan berbagai kalanagan yang sesuai tema.
"Kami merencanakan akan menambah undangan untuk para tokoh masyarakat, para akademisi, tokoh-tokoh pemuda, tokoh agama, LSM, tokoh-tokoh daerah dan berbagai kalangan sesuai tema debat," tambah Wahyu.
Ssbagaimana diketahui, debat keempat atau debat capres akan diselenggarakan di Hotel Shangrila, 30 Maret mendatang. Debat ini akan mempertemukan kembali Jokowi dan Prabowo secara capres.
Tema debat keempat adalah ideologi, pemerintahan, keamanan, dan hubungan internasional. Debat keempat Pilpres 2019 ini akan disiarkan secara langsung oleh Metro TV, SCTV, dan Indosiar.
Ikuti Whatsapp Channel Republika