Selasa 19 Mar 2019 17:49 WIB

Polda Papua Turunkan Anjing Pelacak untuk Cari Korban Banjir

Anjing pelacak diturunkan sebagai upaya mempercepat pencarian korban di area lumpur.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Andi Nur Aminah
 Evakuasi Hewan Ternak. Seorang warga mengevakuasi hewan ternak miliknya akibat banjir bandang Sentani di Sentani, Jaya Pura, Papua, Selasa (19/3/2019).
Foto: Antara/Zabur Karuru
Evakuasi Hewan Ternak. Seorang warga mengevakuasi hewan ternak miliknya akibat banjir bandang Sentani di Sentani, Jaya Pura, Papua, Selasa (19/3/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Papua menurunkan tim anjing pelacak atau K-9 untuk membantu proses pencarian korban banjir bandang di Jayapura, Papua. Tim tersebut diturunkan sebagai upaya mempercepat pencarian korban di area yang banyak material kayu dan lumpur.

"Untuk membantu proses pencarian keluara korban, Polda Papua juga menurunkan tim K-9 sebanyak 15 ekor yang terdiri atas enam ekor dari Jakarta dan sembilan ekor dari Polda Papua," ujar Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Kamal, Selasa (19/3).

Baca Juga

Ia menjelaskan, tim K-9 tersebut ditempatkan di titik-titik yang diperkirkan masih terdapat korban yang belum ditemukan. Menurut dia, tim tersebut diharapkan dapat mempercepat proses pencarian terhadap korban yang belum ditemukan karena banyaknya material kayu dan lumpur di lokasi pencarian.

"Sementara untuk pencarian, Dit Polairud Polda Papua juga memperluas pencarian di bagian kiri Danau Sentani dengan menggunakan Longboat milik Dit Pol Air Polda Papua," terangnya.

Selain melakukan pencarian terhadap korban jiwa, tim gabungan yang terdiri atas TNI-Polri, Basarnas dan masyarakat masih melakukan pembersihan di beberapa titik yang terdampak banjir bandang yakni Jalan Sosial, Kemiri, dan Doyo Baru.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperbarui data korban jiwa yang meninggal dunia akibat bencana banjir di Sentani, Papua. Hingga Selasa (19/3), korban jiwa terus bertambah menjadi 89 orang.

"Hingga Selasa (19/3) pagi, Posko Induk Tanggap Darurat mencatat total korban meninggal dunia sebanyak 89 orang. Yaitu 82 korban meninggal akibat banjir bandang di Kabupaten Jayapura dan tujuh korban meninggal dunia akibat tanah longsor di Ampera, Kota Jayapura," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Selasa.

Ia menambahkan, tim SAR gabungan pada Senin (18/3) kemarin berhasil menemukan 13 jenazah, yaitu empat jenazah di Kampung Sereh Tua, dua mayat di Danau Sentani, tiga jenazah di BTN, dua jenazah di BTN Nauli 2, satu jenazah di BTN Citra Buana, dan satu jenazah di Kampung Hobong. Hingga kini, ia menyebut sebanyak 1.613 personel tim gabungan dari 23 berbagai instansi dan lembaga masih melakukan penanganan darurat bencana banjir bandang di Sentani Kabupaten Jayapura, Papua. "Jumlah korban terus bertambah mengingat luasnya wilayah yang terdampak bencana," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement