REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Detasemen Khusus 88 Antiteror menangkap seorang terduga teroris di Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau. Kepala Bidang Humas Polda Riau Komisaris Besar Polisi Sunarto di Pekanbaru, Kamis (14/3), membenarkan penangkapan tersebut.
Sunarto mengatakan, seorang pria terduga teroris yang dibekuk pada pagi tadi itu berinisial RG. Dia menuturkan, penangkapan dilaksanakan oleh Densus 88, sementara Polda Riau dan Polres Rokan Hilir melakukan pengamanan dan pendampingan.
"Kami hanya back up. Giat oleh Densus. (terduga teroris ditangkap) satu orang, tadi pagi, inisial RG," kata Sunarto.
Informasi yang dihimpun, terduga teroris RG ditangkap di Kelurahan Bagan Kota, Kecamatan Bangko, Rokan Hilir. Dia ditangkap saat membeli sarapan pagi.
Sunarto tidak memberikan komentar lebih jauh terkait kronologis penangkapan, termasuk saat ditanya apakah penangkapan RG ada kaitannya dengan pengungkapan rumah terduga teroris di Kota Sibolga, Provinsi Sumatra Utara baru-baru ini.
"Kami belum dapat informasi dari Densus," ujarnya singkat.
Polda Riau sendiri usai pengungkapan terduga teroris di Sumatra Utara menyatakan terus meningkatkan pengamanan di wilayah tersebut. Aksi teror sebelumnya juga pernah terjadi di Riau pada Mei 2018 lalu. Saat itu, empat terduga teroris secara membabi buta menyerang Markas Polda Riau, Rabu pagi (16/5). Seorang anggota polisi gugur, sementara sejumlah lainnya mengalami luka-luka.
Sementara itu, empat terduga teroris mati ditembak usai melakukan aksi teror yang turut melukai dua wartawan televisi nasional tersebut. Usai penyerangan Mapolda Riau, jajaran Densus 88 Antiteror dan Satgas Antiteror terus bergerak melakukan pengejaran sel-sel teroris lainnya di Riau. Sejumlah pelaku teror berhasil dibekuk, seperti di wilayah Rupat, Dumai hingga Kampar.
Selain itu, Polda Riau dan jajaran juga menangkap tiga terduga teroris di wilayah Kampus Universitas Riau. Dari penangkapan terakhir ini, Polda Riau menyita sejumlah bahan peledak serta busur panah.