Kamis 07 Mar 2019 09:05 WIB

Survei Internal BPN: Elektabilitas Prabowo Tinggalkan Jokowi

BPN akan mempublikasikan survei internal yang digelar pada Januari 2019.

Rep: Muhammad Riza Wahyu Pratama/ Red: Andri Saubani
Momentum Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2019 dimanfaatkan oleh Iwan Awiryawan (41) untuk meningkatkan perekonomian keluarga. Warga Jajar RT 02 RW 06, Laweyan, Solo, tersebut membuat kerajinan action figur dari para calon presiden yakni Joko Widodo dan Prabowo Subianto. 
Foto: Republika/Binti Sholikah
Momentum Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2019 dimanfaatkan oleh Iwan Awiryawan (41) untuk meningkatkan perekonomian keluarga. Warga Jajar RT 02 RW 06, Laweyan, Solo, tersebut membuat kerajinan action figur dari para calon presiden yakni Joko Widodo dan Prabowo Subianto. 

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, pasangan calon (paslon) 02 memiliki survei internal. Dalam survei tersebut Dahnil menyebutkan, elektabilitas Prabowo sudah meninggalkan Jokowi.

"Survei internal kita menunjukkan Prabowo sudah meninggalkan Jokowi, itu merupakan survei Januari yang lalu. Kami berani sebut begitu karena dalam waktu dekat akan kami publikasikan," kata Dahnil, Rabu (6/3).

Baca Juga

Kemudian Dahnil menuturkan, dirinya tidak menanggapi serius soal survei yang beredar di masyarakat, termasuk survei LSI Denny JA. Menurut Dahnil, Survei LSI hanya digunakan sebagai hiburan politik.

"Kami terus terang, kami tidak pernah menanggapi serius survei. Kalau dalam politik kita butuh hiburan, salah satu hiburan yang sering kami nikmati adalah survei Denny JA," kata Dahnil.

Ketika disinggung soal survei LSI Denny JA yang mengatakan, pemilih Muslim yang berorientasi politik seperti Timur Tengah lebih banyak berada di kubu 02. Dahnil kemudian merespons, survei tersebut memiliki kecenderungan labelling dan memecah belah persatuan Indonesia. Survei tersebut justru mengkotak-kotakkan masyarakat.

"Saya melihat survei Denny JA punya kecenderungan labelling dan framing yang berbahaya untuk persatuan Indonesia. Itu kan tuduhan, mereka berusaha menyegmentasikan masyarakat Indonesia, mengkotak-kotakkan masyarakat, itu berbahaya," kata Dahnil.

Sebelumnya Survei LSI Denny JA menyatakan, jika pemilu dilakukan hari ini maka 58,7 persen akan memilih Jokowi-Amin. Kemudian, 30,9 persen akan memilih Prabowo Sandi. Sisanya, 9,9 persen responden menjawab belum memutuskan/rahasia.

Selain itu, dalam survei LSI Denny JA juga disebutkan, terdapat pemilih Muslim yang memiliki orientasi politik seperti Timur Tengah. Sebesar 45,9 persen responden berlabuh pada kubu 01. Sedangkan, 54,1 persen berlabuh pada kubu 02.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement